BERITA UNIK

Bunuh Diri Karena Merasa Terpapar Corona

PINOQQ– Seorang wanita warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di kamar mandi sebuah hotel di Solo, Jawa Tengah. Bunuh Diri Karena Merasa Terpapar Corona

Lewat catatan di sebuah memo, wanita berinisial JEH itu menuliskan pesan terakhir tentang alasannya memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Korban menulis jika dia sangat merasa depresi lantaran penyakit yang diidapnya. Saking depresinya, warga asing itu merasa telah terinfeksi wabah virus Covid-19 atau corona.

Iritasi Tenggorokan Tak Kunjung Sembuh

JEH pertama kali ditemukan oleh pegawai hotel pada Minggu 23 Februari 2020 sekitar pukul 14.00 WIB.

Petugas awalnya mengecek kamar JEH karena curiga sejak pagi tidak keluar ruangan.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, petugas membuka ruangan yang tidak terkunci itu. JEH sudah meninggal dunia dalam keadaan gantung diri.

Dalam memonya, JEH merasa dirinya terjangkit virus corona. Dia juga menceritakan riwayat sakit yang dirasakannya.

JEH menuliskan tentang penyakit iritasi di tenggorokan yang tak kunjung sembuh. Hal itu membuatnya memilih untuk bunuh diri.

Riwayat Perjalanan

Mengenai riwayat perjalanannya, JEH sempat berkunjung ke China dan kembali ke Korsel pada 22 Januari 2020.

Dia datang ke Yogyakarta pada 16 Februari 2020 dan menginap di Solo pada 22 Februari 2020.

Mengaku merasa terjangkit virus corona, pihak berwajib akhirnya membawa jenazah untuk pemeriksaan di ruang isolasi. Apalagi dia memiliki riwayat bepergian dari China dan Korsel.

Namun dari hasil pemeriksaan tim terakit, tubuh wanita itu ternyata tidak ditemukan indikasi virus corona. JEH bahkan dipastikan negatif virus corona.

Setelah itu jenazah dikremasi di rumah duka Thiong Ting. Jenazah kemudian diserahkan kepada Kedutaan Besar Korsel untuk dipulangkan kepada keluarganya

Penjelasan Imigrasi Soal Warga Jepang Terjangkit Corona Bisa Masuk Indonesia

Virus corona telah menginfeksi dua warga Depok, Jawa Barat. Keduanya diduga tertular dari warga Jepang yang sempat masuk ke Indonesia lalu dinyatakan positif corona ketika berada di Malaysia.

Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Arvin Gumilang, mengatakan kementeriannya tidak bisa mendeteksi warga asing terinfeksi penyakit. Hal itu masuk ranah penanganan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai garda terdepan.

Terkait dengan pencegahan penyakit di setiap negara, port health (kesehatan pelabuhan) menjadi garda terdepan sebelum Imigrasi

Alvin mengatakan KKP memiliki otoritas untuk memeriksa kondisi kesehatan warga negara asing sebelum masuk ke Indonesia. Setelah melakukan pemeriksaan dan ditemukan hasilnya positif, KKP memberikan rekomendasi kepada Imigrasi untuk menolak orang tersebut masuk.

” Dalam skema perlintasan orang masuk wilayah Indonesia, Imigrasi melakukan pengawasan administratif terhadap orang asing dan dokumen perjalanannya, dan kemudian mencatatnya dalam sistem perlintasan,” kata dia.

Tak Bisa Dilacak Jika Sudah Masuk

Alvin melanjutkan pihak Imigrasi juga tidak dapat melacak keberadaan warga asing jika telah masuk ke Indonesia.

” Kecuali orang asing tersebut melakukan perpanjangan izin tinggal imigrasi di kantor Imigrasi, maka akan terlihat keberadaannya di mana,” kata dia.

Sebelumnya, dua warga Depok kontak langsung dengan warga Jepang di sebuah pesta dansa. Usai pesta itu, keduanya mengalami batuk dan kurang enak badan.

Sempat menjalani rawat jalan, keduanya minta dirawat inap karena kondisinya tidak juga juga membaik. Saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit, salah satu dari keduanya mendapat telepon dari warga Jepang, memberitahukan sedang dirawat di Malaysia karena positif corona.

Cegah Virus Corona, Pengelola Bandara Pastikan Pengawasan Sesuai SOP

PT Angkasa Pura II (Persero)/AP II memastikan sudah menjalankan prosedur pencegahan virus corona di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sesuai ketentuan. Perusahaan pengelola bandara pelat merah ini juga telah melakukan pencegahan sejak awal tahun.

“ Koordinasi intensif dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta antara operator bandara yakni PT Angkasa Pura II dengan Otoritas Bandara, Kantor Imigrasi, Karantina, Kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan stakeholder lainnya,” kata Vice President Corporate Communications AP II, Yado Yarismano, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 3 Maret 2020.

Yado mengatakan tim Facilitation (FAL) yang dipimpin oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I sudah diaktifkan sebagai wadah koordinasi di antara stakeholder di Soekarno-Hatta,” ujar Yado Yarismano.

Bunuh Diri Karena Merasa Terpapar Corona

Bandara Soekarno-Hatta juga telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selain thermal scanner juga terdapat thermo gun, kapsul isolasi, hingga lebih banyak hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.

Rencana kontingensi apabila terdapat penunpang pesawat yang terdeteksi terjangkit COVID-19 pun sudah disiapkan. Jika ada laporan dari pilot, maka pesawat diarahkan terlebih dahulu untuk menuju area karantina. Bunuh Diri

Pemeriksaan di Rute Internasional Ditingkatkan

Ditjen Perhubungan Udara telah menerbitkan surat edaran agar pemeriksaan terhadap penumpang rute internasional yang tiba di seluruh bandara di Indonesia dapat ditingkatkan dan dilakukan secara masif.

“ Kami memastikan seluruh pemeriksaan penumpang yang baru tiba dari luar negeri akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dengan dibagi dalam beberapa lajur,” kata Yado.

Maskapai juga akan menginformasikan kepada penumpang mengenai keharusan mengisi Health Alert Card.

Dia membantah anggapan pencegahan dilakukan ala kadarnya adalah tidak benar. Dikatakan bahwa personel di Bandara Soekarno-Hatta telah berupaya keras mencegah penyebaran virus corona.

  Pengecekan suhu tubuh di Bandara Soetta (1)

“ Kami memohon dukungan dari penumpang pesawat di bandara dan juga seluruh masyarakat. Bandara adalah pintu gerbang utama di Indonesia. Oleh karena itu, upaya pencegahan dijalankan dengan maksimal,” ujar Yado Yarismano. Bunuh Diri

Kantor Kesehatan Pelabuhan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan bertugas dalam melakukan monitoring terhadap penumpang pesawat, antara lain melalui pengecekan suhu tubuh terhadap seluruh penumpang yang tiba di luar negeri. Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan alat thermal scanner yang terdapat di terminal, serta thermo gun yang dipegang oleh personil Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga diharuskan mengisi formulir Health Alert Card (HAC) guna memonitor kemungkinan penumpang pesawat terjangkit COVID-19.

Ketika menjalani prosedur pengecekan suhu tubuh dan pengisian form HAC, penumpang dibagi ke dalam empat lajur.

Sementara itu, berkat koordinasi intensif dan penerapan prosedur yang ketat, Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta juga telah menolak masuk sedikitnya 18 WNA ke Indonesia karena memiliki riwayat perjalanan ke mainland China dalam 14 hari terakhir sejak kedatangan mereka.

Yado mengatakan pemeriksaan di Soekarno-Hatta tidak hanya dilakukan terhadap penumpang pesawat namun juga terhadap hewan di terminal penumpang dan terminal kargo yang dilakukan oleh Balai Karantina.

“ Polresta Bandara Soekarno-Hatta juga terus memantau penyebaran berita bohong atau hoax yang dapat menyebabkan kepanikan. Seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-hatta berkoordinasi intensif dalam menjalankan upaya pencegahan penyebaran COVID-19,” kata dia.(Sah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *