Mitos Tubuh Manusia yang Salah Kaprah
BERITA UNIK

Mitos Tubuh Manusia yang Salah Kaprah

PINOQQLOUNGE –   Mitos Tubuh Manusia yang Salah Kaprah, Ini Faktanya Ilmiahnya

Seberapa banyak pengetahuanmu soal tubuh manusia? Mungkin kamu merasa banyak tahu, tapi kalau kamu masih percaya anggapan umum yang salah soal tubuh manusia, berarti kamu perlu belajar lagi. Beberapa contohnya seperti lima hal berikut ini yang ternyata bukan fakta, melainkan hanya mitos. POKER ONLINE

Berikut ini adalah 5 Mitos Tubuh Manusia yang Salah Kaprah, Ini Faktanya Ilmiahnya.

1. Setiap area di lidah bisa merasakan rasa tertentu

Mitos Tubuh Manusia yang Salah Kaprah

Kita semua belajar hal ini di sekolah dasar. Bagian ujung lidah kita konon untuk merasakan manis, bagian depan samping perasa asin, sedikit ke belakang adalah perasa asam, dan pangkal lidah kita untuk merasakan pahit.

Rupanya, itu tidak benar. Laman Smithsonian mengonfirmasi bahwa cara indra pengecap kita bekerja tidak sesederhana itu. Bintil perasa di lidah kita tersebar di seluruh lidah, yang artinya seluruh bagian lidah kita bisa merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit.

Lalu, dari mana mitos soal area lidah itu berasal? Ternyata, mitos tersebut berasal dari sebuah penelitian ilmuwan David P. Hanig yang dipublikasikan pada 1901, alias lebih dari 100 tahun lalu. Memang, penelitian itu menunjukkan bahwa area-area lidah kita punya sensitivitas yang berbeda terhadap rasa tertentu, tapi perbedaannya sangat kecil.

2. Manusia hanya menggunakan 10 persen dari otak mereka

Teori ini bisa membuat kita bertanya-tanya kemampuan super macam apa yang bisa kita miliki seandainya kita bisa menggunakan 100 persen kemampuan otak kita. Namun, sebenarnya, anggapan itu tidak benar.

Mengutip pernyataan neurologis Barry Gordon dari Amerika Serikat dalam Scientific American, sebenarnya kita menggunakan seluruh bagian dari otak kita. Itu karena sebagian besar otak kita aktif setiap saat.

Memang, ada kalanya bagian-bagian tertentu dari otak kita tidak aktif alias beristirahat. Namun, dalam satu hari, 100 persen bagian otak kita pasti digunakan. Bahkan, ketika tidur pun banyak bagian otak yang aktif sehingga memungkinkan kita untuk mengalami mimpi.

Baca Juga : Hewan Mengadopsi Bayi Yang Bukan Anaknya

3. Membaca dalam gelap bisa merusak mata

Kamu mungkin sering mendengar hal ini dari orangtuamu. Mereka menasihatimu untuk tidak membaca dalam kegelapan karena kebiasaan itu bisa merusak penglihatan secara permanen. Memang secara umum, membaca di kegelapan itu bukan kebiasaan yang bermanfaat, tapi efeknya tidak seburuk yang kamu pikirkan.

Mata kita dirancang secara menakjubkan, hingga bisa menyesuaikan dengan banyak atau sedikitnya cahaya yang ada di sekitar kita. Di tempat terang, pupil mata akan mengecil supaya kita tidak merasa silau. Sedangkan di tempat gelap, pupil akan membesar supaya sebanyak mungkin cahaya masuk ke mata kita.

Sebenarnya, melihat dalam kegelapan adalah proses yang normal bagi mata kita. Memang, melihat dalam gelap bisa membuat mata lelah dan pusing bagi sebagian orang. Namun, setelah beristirahat, penglihatan akan normal kembali dan tidak akan rusak permanen.

Kalau begitu, kenapa orang yang sering membaca di kegelapan biasanya pakai kacamata? Dilansir dari BBC, hal itu sebenarnya disebabkan membaca terlalu dekat, bukan karena gelap. Ada pula penyebab lain, misalnya faktor genetik, kurang vitamin A, atau kurang mengistirahatkan mata.

4. Kita hanya punya lima indra

Sejak dulu, kita diajarkan bahwa manusia hanya punya lima indra: penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan perasa. Namun, sebenarnya, kita masih punya sejumlah indra lain. Dilansir dari Live Science, kita punya indra bernama propriosepsi.

Propriosepsi adalah kemampuan otak untuk menyadari keberadaan tubuh dan organ-organ tubuh kita dalam suatu ruang. Salah satu contohnya kamu pasti bisa menyentuh hidungmu dengan jari telunjuk, meskipun sedang menutup mata, bukan? Itu bukti bahwa indra propriosepsimu bekerja dengan baik.

Contoh indra lain, misalnya sensor neuron, yaitu kemampuan untuk menyeimbangkan tubuh. Jadi, berapa jumlah seluruh indra kita? Para ilmuwan sendiri tidak sepakat soal jumlah tepatnya, tapi yang jelas lebih dari lima. Jadi, ternyata istilah “indra keenam” tidak begitu istimewa, ya?

5. Gigi yang bersih berwarna putih

Mitos Tubuh Manusia yang Salah Kaprah

Iklan pasta gigi sering membanggakan kemampuannya untuk memutihkan gigi. Umumnya, kita memang menganggap gigi yang bersih dan sehat itu berwarna putih. Gigi yang berwarna kuning sering dianggap kotor dan jorok. Padahal, faktanya tidak seperti itu, loh.

Gigi kita terdiri dari beberapa bagian. Bagian paling luar disebut enamel dan di dalamnya ada bagian bernama dentin. Enamel secara alami berwarna putih tapi agak transparan sehingga cahaya bisa menembus dan terlihatlah warna dentin di baliknya. Apa warna alami dentin? Kuning.

Yap, jadi kalau gigi seseorang berwarna kuning, itu gak selalu karena dia jorok, tapi itu memang warna alami giginya. Kalau gigimu berwarna kuning, gak perlu sedih. Itu karena ternyata gigi kuning alami lebih kuat daripada gigi putih, loh!

Itulah lima mitos soal tubuh manusia yang terbukti tidak benar. Jadi, mulai sekarang, jangan percayai mitos-mitos itu lagi, ya!

Baca Juga : 5 Fakta Unik Bulu Pada Hewan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *