PinoQQ Lounge – Daun kelor atau yang dikenal di dunia internasional sebagai moringa, merupakan tanaman yang berasal dari daerah sub-Himalaya di India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Tanaman ini juga tumbuh di daerah tropis. Sejak zaman dahulu, bagian daun, kulit kayu, bunga, buah, biji, dan akar tanaman ini sudah digunakan untuk membuat obat . 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Daun Kelor. Poker Online
Menurut PinoQQ (4/6/2019), daun kelor digunakan untuk mengatasi tekanan darah rendah atau anemia, radang sendi dan nyeri sendi lain (reumatik), asma, kanker, sembelit, diabetes, diare, epilepsi, sakit perut, tukak lambung dan usus, kejang usus, sakit kepala, masalah jantung, tekanan darah tinggi, batu ginjal, retensi cairan, gangguan tiroid, serta infeksi bakteri, jamur, virus, dan parasit. Sepertinya semua penyakit bisa disembuhkan oleh daun kelor, ya?
5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Daun Kelor

Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui untuk semakin memperpanjang daftar manfaat daun kelor:
5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Daun Kelor
1. Manfaat Kesehatan Berlimpah Daun Kelor
Selain daftar panjang penyakit yang disebutkan di atas, daun kelor juga bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan, meningkatkan gairah seks (sebagai afrodisiak), mencegah kehamilan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan produksi ASI. Beberapa orang menggunakannya sebagai suplemen gizi atau tonik.
Daun kelor kadang-kadang dioleskan langsung ke kulit sebagai pembunuh kuman atau zat pengering (astringent). Itu juga digunakan secara topikal untuk mengobati kantong infeksi (abses), kaki atlet, ketombe, penyakit gusi (radang gusi), gigitan ular, kutil, dan luka.
2. Dari Daun Hingga Biji Pohon Kelor
Sekarang, tanaman ini sudah diproduksi secara masal dan dibuat berbagai jenis obat herbal. Bahkan, minyak dari biji kelor digunakan dalam makanan, parfum, dan produk perawatan rambut, dan sebagai pelumas mesin. Bahkan, sisa bahan ekstraksi minyak bisa digunakan sebagai pupuk dan juga untuk memurnikan air sumur dan untuk menghilangkan garam dari air laut.
Polong hijau yang belum matang bisa disantap sebagai sayur. Sementara bijinya dikeluarkan dari polong yang lebih matang bisa dimasak seperti kacang polong atau dipanggang seperti kacang. Daunnya dimasak dan digunakan seperti bayam. Daunnya pula bisa dikeringkan dan bubuknya digunakan sebagai bumbu.
3. Sarat Kandungan Gizi Daun Kelor
Kelor mengandung protein, vitamin, dan mineral. Sebagai antioksidan, tampaknya membantu melindungi sel dari kerusakan. Kelor adalah sumber makanan penting di beberapa bagian dunia. Karena dapat ditanam dengan murah dan mudah, dan daunnya menyimpan banyak vitamin dan mineral saat dikeringkan. Tanaman ini juga digunakan di India dan Afrika dalam program pemberian makanan untuk memerangi kekurangan gizi.

4. Dua Cara Penggunaan Daun Kelor
Manfaat daun kelor bisa dirasakan dengan dikonsumsi dan juga sebagai obat luar yang dioleskan. Sebagai obat minum salah satunya untuk mengatasi Asma. Dalam sebuah studi awal, mengonsumsi 3 gram kelor dua kali sehari selama tiga minggu mengurangi gejala asma dan tingkat keparahan serangan asma pada orang dewasa. Untuk kulit kelor memiliki manfaat untuk mengatasi ketombe, kutil, infeksi kulit, gigitan ular, dan penyakit gusi (gingivitis).
5. Efek Samping Pohon Kelor
Daun kelor aman ketika dikonsumsi dan digunakan dengan tepat. Daun, buah, dan biji mungkin aman sebagai makanan. Namun, penting untuk menghindari makan akar dan ekstraknya. Bagian tanaman ini mungkin mengandung zat beracun yang menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Kelor telah digunakan dengan aman dalam dosis hingga 6 gram setiap hari hingga 3 minggu.
Yang perlu dicatat, sangat tidak aman untuk menggunakan akar, kulit kayu atau bunga kelor jika Anda hamil. Bahan kimia di akar, kulit kayu, dan bunga dapat membuat rahim berkontraksi, dan ini dapat menyebabkan keguguran. Tidak ada cukup informasi yang tersedia tentang keamanan menggunakan bagian lain dari kelor selama kehamilan.
Meskipun kelor yang sudah banyak diproduksi sebagai obat herbal, tetaplah berhati-hati, tidak berlebihan dan tepati dosis anjuran dalam tiap produk. Ingatlah bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker, dokter Anda, atau profesional kesehatan lain sebelum mengonsumsi.