jangan keseringan menggunakan obat tetes mata jika tak ingin terjadi dengan 5 hal ini
BERITA UNIK

jangan keseringan menggunakan obat tetes mata jika tak ingin terjadi dengan 5 hal ini

PINOQQ LOUNGEjangan keseringan menggunakan obat tetes mata jika tak ingin terjadi dengan 5 hal ini

Obat tetes mata atau artificial tear merupakan salah satu obat yang dapat di beli secara bebas. Obat ini biasa di gunakan untuk melembapkan mata, terutama pada kelainan mata kering.

Laporan dalam International Journal of Molecular Sciences tahun 2022 menyebutkan bahwa air mata buatan mampu meningkatkan kelembapan mata dan merekatkan lapisan pembungkus mata (yang di sebut tear film).

Meski sementara, tetapi pandangan buram bisa terjadi

Pada tahun 2022, jurnal BMC Ophthalmology menerbitkan studi berjudul “Effect of artificial tears on dynamic optical quality in patients with dry eye di sease”. Isinya, di sebutkan bahwa pemberian satu tetes artificial tear saja dapat menyebabkan pandangan buram.

Pemberian cairan tetes mata akan membuat lapisan tear film mata menjadi lebih “encer”. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata menjadi lebih buyar. Pandangan kamu pun menjadi lebih buram dari biasanya. Buramnya pandangan ini di katakan akan hilang sendirinya dalam kurun waktu kurang dari 30 menit pasca pemakaian.

Mata terasa lebih panas atau perih

American Academy of Opthalmology mengungkapkan bahwa obat tetes mata bisa saja membuat matamu terasa perih. Beberapa merek obat tetes mata mengandung zat pengawet seperti benzalkonium klorida. Zat ini memang membuat obat dapat di simpan lebih lama, tetapi di sisi lain bisa menyebabkan lapisan mata lebih kering dan perih karena iritasi.

Saat diteliti lebih lanjut, efek ini ternyata tidak di alami oleh semua pengguna tetes mata. Saat ini banyak beredar merek obat tetes mata dengan kandungan berbeda-beda, sehingga sulit untuk menyamakan efek dari setiap merek tersebut.

Obat tetes mata juga pernah dilaporkan menyebabkan infeksi mata

Kejadian infeksi mata setelah penggunaan obat tetes mata pernah terjadi, meskipun tidak sering. Studi dalam British Journal of Ophthalmology tahun 2008 mengatakan bahwa hampir 80 persen kemasan obat tetes yang di kumpulkan mengalami kontaminasi kuman. Kontaminasi terjadi dalam 7 hari setelah kemasan obat tetes mata pertama kali dibuka.

Hasil penelitian tersebut ternyata bertentangan dengan kesimpulan penelitian yang di terbitkan dalam Delhi Journal of Ophthalmology 7 tahun berselang. Tim peneliti mengatakan bahwa kemasan obat yang mereka teliti bersih dari kuman, bahkan hingga 1 bulan setelah pemakaian pertama.

Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi

Bagi beberapa orang, tubuh mereka akan bereaksi lebih hebat ketika terkena cairan tetes mata. Menurut laporan kasus dalam Indian Journal of Dermatology, reaksi alergi yang muncul bisa berupa kelopak mata bengkak, mata sangat gatal, kemerahan, dan terasa tidak nyaman bila melihat cahaya. Pada kulit sekitar juga dapat di temukan ruam kemerahan atau bengkak.

Reaksi alergi kebanyakan bukan di sebabkan oleh zat pelembap dalam obat tetes mata, melainkan karena zat pengawet yang terkandung di dalamnya. Apabila kamu mengalami gejala-gejala alergi usai meneteskan artificial tear tersebut, segera hentikan pemakaiannya dan carilah obat lain yang lebih cocok untukmu. BANDARQ

Walaupun jarang, tetapi pemakaian obat tetes mata yang berlebihan bisa merusak kornea

Kornea adalah lapisan luar mata yang membantu mengarahkan cahaya agar tepat masuk ke dalam mata. Meskipun jarang sekali di temui, tetapi penggunaan obat tetes mata yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kornea.

Hilippe Dauli dan tim penelitinya yang berasal dari Prancis menulis artikel ilmiah dalam Journal of Ocular Pharmacology and Therapeutics tahun 2018. Dalam tulisannya, di katakan bahwa pemakaian obat tetes mata setiap jam (lebih dari 12 kali sehari) akan merusak lapisan kornea

baca juga : Selain Memiliki Nutrisi Ternyata Durian Mempuyai Efek Samping Yang Harus Kamu Waspadai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *