Uncategorized

Marah Wajar Terjadi, Namun Ketahui Cara Mengolahnya

PINOQQ LOUNGE – Marah Wajar Munculnya rasa kecewa dan tidak puas pada diri seseorang bisa berujung terjadinya kemarahan. Walau kondisi ini sangat wajar terjadi, namun sebaiknya ketahui cara untuk mengolah dan mengelolanya.

Menurut pendiri Spirit of Universal Life (SOUL) Arsaningsih atau yang biasa dikenal dengan Bunda Arsaningsih, marah merupakan suatu hal yang wajar dan menjadi salah satu sikap dalam menghadapi sebuah masalah.

“Itu adalah sesuatu yang wajar. Menjadi suatu sikap kita dalam menghadapi seperti pandemi, kehilangan orang yang dicintai, masalah kerjaan, masalah keluarga,” ujar Arsaningsih.

Arsaningsih menjelaskan, marah merupakan suatu pilihan dan memiliki beberapa kriteria dalam proses meluapkannya. Ada orang-orang yang memilih untuk meluapkan lewat tindakan, ada pula yang memilih untuk memendam.

Namun, jika dihubungan dengan bahasa energi, wanita yang dikenal dengan metode Soul Meters ini mengungkapkan bahwa rasa marah sebenarnya memiliki pancaran radiasi dan bisa melukai banyak orang.

“Marah yang terpendam itu meradiasi keluar dan berefek tidak hanya untuk diri kita, tapi juga orang lain. Oleh karena itulah, kita belajar mengolah rasa marah ini agar tentunya kita bisa menjalani hidup dengan damai,” katanya.

Menerima dan Mengolah Rasa Marah

Menurut Arsaningsih, sosok pertama yang paling terluka ketika rasa marah muncul adalah diri sendiri. Selanjutnya kemarahan tersebut pun sangat berpotensi melukai orang-orang di sekeliling kita seperti keluarga, teman dekat, juga rekan kerja.

“Maka jalan yang paling mendamaikan supaya kita bisa mengolah rasa itu menerima, sadari. Ketika sudah terlatih, kita sudah aware kalau sudah mau marah, sudah menyadari. Jadi bisa menyelesaikan dengan cara damai,” ujarnya.

Menyelesaikan dengan cara marah pun dinilai harus menggunakan tahapan yang tepat. Kita dapat memulainya dengan mengidentifikasi dan mencari jati diri sendiri.

Kemudian meminta maaf dan memaafkan jadi tahap selanjutnya. Hal tersebut dianggap dapat menghindari emosi yang meledak-ledak.

“Prosesnya yang paling pertama diperlukan adalah mengidentifikasi dulu diri kita. Kenali diri kita, jati diri kita. Kenapa saya ini pemarah, gampang tersinggung, dikit-dikit emosian. Kita cari kenapa sumbernya,”

“Tentu yang tahu adalah diri kita ya, bukan orang lain. Diri kita coba lihat kedalam. Kalau saya terus marah, saya akan bermasalah. Jadi bukan dengan cara meledakan atau memendam, tapi kita harus hadapi dan menyelesaikannya,” ujar Arsaningsih
Baca Juga Yah : Bahaya Ketika Jantung Tidak Bekerja dengan Baik
SUMBER: PINOQQ

Marah Wajar Terjadi, Namun Ketahui Cara Mengolahnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *