BERITA KESEHATAN

Mengenal Belangkas Hewan Penyelamat Jutaan Nyawa Manusia

Mengenal Belangkas, Hewan Unik Penyelamat Jutaan Manusia

PINOQQ LOUNGE –   Mengenal Belangkas Hewan Penyelamat Belangkas atau bernama ilmiah limulidae merupakan hewan unik menyerupai helm dengan ekor yang panjang. Orang Inggris biasa menyebut belangkas dengan horseshoe crab atau kepiting tapal kuda karena bentuknya mirip tapal kuda.

Binatang yang masuk jenis artropoda atau hewan beruas ini sudah ada sebelum munculnya dinosaurus atau sekitar 200 juta tahun yang lalu.

Belangkas termasuk hewan nokturnal yang beraktivitas pada malam hari, khususnya saat bulan pernama. Hewan purba ini biasa memakan cacing laut, kerang, dan ikan kecil.

Untuk mencari mangsanya, belangkas akan mengandalkan rambut-rambut kecil di sekitar mulutnya untuk mengais-ngais dasar laut. Menariknya hewan yang kerap di anggap mengerikan ini justru dapat menyelamatkan nyawa manusia. Berikut ini beberapa fakta menarik tentang horseshoe crab seperti di lansir dari berbagai sumber:

Hidup di Perairan Dangkal

Mengenal Belangkas Hewan Penyelamat satwa yang memiliki tempurung keras ini hidup di perairan dangkal, yakni kawasan payau dan hutan mangrove. Tempat-tempat yang menjadi habitat asli belangkas adalah pesisir Asia Pasifik termasuk Indonesia, Asia Selatan, dan Amerika Utara bagian Tenggara.

Bukan kepiting

Walaupun di sebut kepiting tapal kuda, namun belangkas bukanlah jenis kepiting. Mereka juga tidak memiliki antena layaknya kepiting. Belangkas termasuk chelicerata yaitu sebuah subfilum yang mencangkup arachinda. Jadi walaupun hidup di laut, belangkas masih berkerabat dengan hewan arachinda yakni laba-laba, kalajengking dan tungau.

Termasuk Hewan Purba

Belangkas sering di sebut fosil hidup karena telah ada di bumi sekitar 200 juta tahun yang lalu sebelum munculnya dinosaurus. Satu-satunya wakil dari kelompok Xiphosurida yang masih bertahan hidup di bumi. Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan bentuk sejak masa Devon atau sekitar 250 hingga 400 juta tahun yang lalu. Di bandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama.

Reproduksi yang Unik

Belangkas betina biasa menanam telur-telurnya di dalam lubang pasir pantai. Sedangkan yang jantan akan mengeluarkan spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut. Sekali bertelur, induk belangkas bisa mengeluarkan 120 ribu butir telur, namun biasanya hanya sedikit saja yang akan bertahan hidup hingga dewasa.

Dapat Di makan

Daging dan telur belangkas bisa di konsumsi. Masyarakat Melayu di Kota Tinggi, Johor, Malaysia biasa menyajikan belangkas dengan menu asam pedas atau sambal tumis. Selain itu belangkas juga bisa di santap walaupun hanya dengan memanggang atau membakar nya saja.

Namun, perlu di perhatikan, belangkas termasuk hewan yang dapat menghasilkan racun memabukkan. Hanya bagian tertentu saja yang boleh di makan dan hanya seseorang yang sudah terbiasa atau ahli saja yang dapat menyajikannya.

Lambang Kesetiaan

Masyarakat jawa menyebut belangkas jantan dengan mimi sedangkan betinanya dengan nama mintuno. Menariknya filosofi jawa mengibaratkan mimi dan mintuno merupakan sepasang hewan sejoli yang terkenal setia sehidup-semati. Ini karena belangkas termasuk binatang monogemik, sehingga sering di jadikan sebagai lambang cinta sejati atau kesetiaan karena hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya.

Uniknya, konon apabila mimi dan mintuno tidak di masak bersamaan maka ia akan mengeluarkan racun, sedangkan kalau di masak secara bersamaan maka hewan ini dapat di konsumsi normal.

Termasuk Hewan yang Di lindungi

Melansir salah satu sumber berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.12/Kpts-II/1987 dan Peraturan Pemerintah RI No.7/1999, belangkas merupakan salah satu sumber daya genetik yang di lindungi. Satwa ini mempunyai risiko kepunahan yang tinggi akibat adanya degradasi habitat, reklamasi, pencemaran, perburuan komersial, hilangnya habitat dan sumber makanan, perubahan kondisi air, serta peningkatan predasi.

Darahnya Bermanfaat bagi Manusia

Berbeda dengan makhluk hidup lainnya yang berdarah merah, kepiting tapal kuda memiliki darah berwarna biru karena mengandung senyawa hemosianin, yaitu zat tembaga dalam protein. Ini karena hemosianin akan memancarkan warna biru kehijauan kalau terkena udara sehingga darah belangkas terlihat berwarna biru.

Darah belangkas yang berwarna biru tersebut bermanfaat untuk industri obat-obatan. Pada 1956 di temukan bahwa darah belangkas mengandung sel khusus amebosit yang bisa mendeteksi adanya bakteri. Artinya kalau terpapar bakteri, amebosit ini akan mengeluarkan semacam lendir yang mengisoliasi bakteri tersebut supaya tidak menyebar.

Jadi darah belangkas bisa di gunakan untuk mengetes steril atau tidaknya suatu komponen obat atau vaksin. Sejak 1970, FDA alias Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mewajibkan segala macam obat dan vaksin yang di berikan melalui suntikan untuk terlebih dahulu di tes menggunakan darah belangkas.

belangkas akan di kembalikan ke habitat asli. Kini penangkapan hewan tersebut semakin berukurang karena peneliti berhasil mengembangkan senyawa sintesis dari darah belangkas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *