BERITA KESEHATAN TIPS & TRICK

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga PinoQQLounge – Banyak orang yang tidak menyukai serangga karena bentuknya yang aneh dan menggelikan. Selain itu, beberapa serangga mengandung patogen berbahaya, seperti bakteri, virus dan cacing serta bisa menularkan penyakit ke manusia.

Kenali lebih dekat lewat artikel berikut ini! Let’s find the answer together!

Kolera

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga

Kolera banyak terjadi di negara berkembang, seperti beberapa negara di Asia dan Afrika. Apa yang terjadi jika kita terkena kolera? Kita akan mengalami diare dan muntah yang parah, lalu bisa memicu dehidrasi ekstrem dan kematian. Cara untuk mencegah kolera adalah berhati-hati dalam mengonsumsi street food, apalagi di daerah yang kumuh.

Diare

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga

Gejalanya ialah diare yang mengandung darah atau lendir, mual, muntah, kram perut dan demam tinggi. Diare disebarkan oleh lalat yang menularkan penyakit lewat sentuhan atau cairan tubuh, seperti air liur, tinja, muntah dan kencing. Cegah dengan rutin mencuci tangan dan hati-hati ketika makan dan minum di daerah yang memiliki sanitasi buruk.

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga

Malaria

Penyakit Serius yang Disebarkan Serangga

Berbicara soal malaria, kita pasti langsung sepakat bahwa nyamuk adalah penyebab utamanya. Menurut laman World Health Organization (WHO), nyamuk betina dari genus Anopheles ialah pemicunya.

Jangan remehkan malaria, sebab penyakit ini memengaruhi 250 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 2 juta kematian setiap tahun, ungkap laman Smithsonian. Hindari malaria dengan mengoleskan obat yang mengandung N,N-Diethyl-meta-toluamide.

Tifus

Tifus adalah penyakit yang umum terjadi di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan terjadi ketika ada kontak dengan kotoran, makanan dan air yang terkontaminasi bakteri, jelas laman Online Pest Control. Serangga yang menularkan penyakit ini adalah lalat, yang sering hinggap di tempat kotor.

Gejala tifus adalah terjadi demam hingga 40,5°C, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, diare, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, ungkap laman Mayo Clinic. Untuk langkah pencegahan, hindari air yang tidak higienis, selalu mencuci tangan dan hindari makanan yang dikerumuni lalat. Kamu juga bisa vaksin tifus untuk mencegahnya.

BACA JUGA : Masalah Kesehatan saat Memiliki Ketombe

Demam kuning

Ternyata, nyamuk adalah perantara untuk menyebarkan demam kuning, lho! Nyamuk yang bertanggung jawab atas penyakit ini adalah nyamuk Aedes atau Haemagogus.

Virus penyebab demam kuning itu sendiri adalah virus RNA dari genus Flavivirus. Gejalanya adalah demam, sakit kepala, mual, muntah, otot pegal, sensitif terhadap cahaya, kehilangan selera makan serta kulit dan mata menguning, jelas laman Mayo Clinic. Kamu bisa mencegah demam kuning dengan vaksin yang bisa bertahan hingga 10 tahun.

Penyakit Lyme

Mungkin, penyakit Lyme terdengar asing di telinga kita. Apabila kutu ini menggigit mamalia berdarah panas, maka bakteri akan memasuki aliran darah dan penyakit Lyme akan terjadi, ungkap laman Smithsonian.

Mau tahu gejala penyakit Lyme? Yaitu muncul rasa lelah, nyeri sendi, nyeri otot, sakit leher, gelisah saat tidur, penurunan memori jangka pendek dan sulit berkonsentrasi, terang laman Medical News Today. Untuk mengatasinya, dokter akan memberi antibiotik dan obat pereda rasa sakit. Cegah penyakit Lyme dengan obat anti serangga!

Penyakit tidur

Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Trypanosoma brucei gambiense dan T. b. rhodesiense, jelas laman World Health Organization (WHO). Infeksi parasit ini menyebar lewat gigitan lalat tsetse pada manusia.

Yang mengerikan, lebih dari 60-70 juta orang di 36 negara di Afrika berisiko tinggi terkena infeksi ini. Sesuai namanya, penyakit tidur ini menyebabkan kesulitan mengendalikan rasa kantuk, terutama di siang hari. Bukan hanya itu, gejala lainnya adalah demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, ujar laman Medline Plus.

Semoga kita bisa terhindar dari penyakit ini, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *