Putus Cinta Bisa Berdampak pada Kesehatan
BERITA KESEHATAN

Putus Cinta Bisa Berdampak pada Kesehatan

Putus Cinta Bisa Berdampak pada Kesehatan

PINOQQ Lounge – Sakit hati karena putus cinta sayangnya adalah hal yang umum dari pengalaman manusia, dan hal ini sangat menyebalkan. Setiap orang tentu pernah merasakan sakit hati karena putus cinta. Merupakan hal yang wajar jika setiap orang ingin menghindari patah hati lagi. 

Sakit hati bisa menyebabkan stres yang besar, terutama jika putus cinta terjadi secara tiba-tiba. Stres ini memengaruhi perasaan secara emosional, fisik, dan kesehatan secara keseluruhan. Mungkin perlu waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun untuk pulih dari sakit hati. 

Baca juga: Cara Tepat Mengatasi Konflik Dengan Sahabat

Dampak Sakit Hati karena Putus Cinta Terhadap Kesehatan

Benarkah sakit hati emosional benar-benar bisa menghancurkan hati secara fisik? Takotsubo cardiomyopathy adalah nama medis untuk sindrom yang disebabkan oleh sakit hati atau patah hati, atau lebih tepatnya stres akibat situasi memilukan. 

Stres emosional akut, positif atau negatif, bisa menyebabkan ventrikel kiri jantung tertegun atau lumpuh. Hal ini menyebabkan gejala seperti serangan jantung termasuk nyeri dada, lengan atau bahu yang tegang, sesak napas, pusing, kehilangan kesadaran, serta mual dan muntah. 

Kabar baiknya, kondisi ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen seperti serangan jantung, dan sering kali sembuh dengan sendirinya.

Mengapa sakit hati karena putus cinta benar-benar menyakitkan? Penelitian menunjukkan, otak mencatat rasa sakit emosional akibat patah hati dengan cara yang sama seperti rasa sakit fisik. Itulah sebabnya kamu mungkin merasa sakit hati melukai fisik yang sebenarnya. 

Saat terjadi sakit hati, maka hormon patah hati juga berperan.

Baca Juga : Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Bila Berhenti Minum Kopi

Cinta bisa membuat seseorang ketagihan, seperti narkoba, karena hormon yang dilepaskan otak saat kamu benar-benar terikat pada seseorang atau sesuatu. Dopamin dan oksitosin khususnya adalah hormon yang membuat seseorang merasa baik dan ingin mengulangi perilaku tersebut, dan dilepaskan pada tingkat yang lebih tinggi saat seseorang sedang jatuh cintah. 

Kemudian, saat sakit hati terjadi, kadar hormon ini turun dan diganti dengan hormon stres kortisol. Terlalu banyak kortisol selama periode waktu tertentu bisa menyebabkan kecemasan, mual, jerawat, dan penambahan berat badan. Semua gejala fisik dan mental yang tidak menyenangkan yang terkait dengan sakit hati akan muncul. 

Cara Bangkit Dari Sakit Hati karena Putus Cinta

Meskipun keadaan sakit hati setiap orang bisa berbeda, ada beberapa metode penyembuhan sakit hati yang secara ilmiah bisa kamu coba. Kiat untuk mengatasi stres umum bisa membantu kamu saat patah hati, dan mengatur kebiasaan sehat untuk gaya hidup sehat yang berkelanjutan. 

Namun, menghabiskan waktu dengan orang-orang yang positif dan suportif, menjalankan pola makan sehat, serta rutin berolahraga, membantu meningkatkan suasana hati dan mengalihkan perhatian dari kekesalan. 

Baca Juga : Bahaya Memakai Earphone Saat Tidur

Ingatlah, bahwa kamu akan sembuh seiring berjalannya waktu. Seiring waktu, saat stres mereda dan kamu mulai tenang dan pulih, sistem tubuh akan berangsur-angsur kembali normal. 

Jika perjalanan sakit hati terasa berat, jangan sungkan untuk meminta pertolongan profesional seperti psikolog. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *