Desa Dihuni Boneka di Jepang
BERITA VIRAL

Sebuah Desa Dihuni Boneka di Jepang

Poker Online – Sebuah Desa Dihuni Boneka di Jepang. Semakin sepi akibat depopulasi. Kekosongan dan kesepian membuat Tsukimi Ayano membuat ratusan boneka seukuran manusia. Boneka-boneka tersebut dipajang di berbagai penjuru Nagoro, dari toko kelontong hingga sekolah.

Tsukimi Ayano berjalan di depan sebuah toko kelontong yang dihiasi boneka seukuran manusia di desa kecil Nagoro, bagian barat Jepang, pada 16 Maret 2019. Nagoro merupakan salah satu dari banyak desa di Jepang yang semakin sepi akibat depopulasi.

Namun jalanan terlihat ramai dengan boneka seukuran manusia. Boneka tersebut dibuat oleh seorang warga yang merasa kesepian karena ditinggal tetangganya.

Nagoro, sekitar 550 kilometer di barat daya Tokyo, telah dikenal sebagai lembah boneka setelah Tsukimi Ayano mulai menempatkan orang-orangan sawah di jalan untuk menyuntikkan kehidupan ke desanya yang kekurangan penduduk.

Sebuah Desa Dihuni Boneka di Jepang

Desa di Jepang Ini Dihuni Boneka. Nagoro merupakan salah satu dari banyak desa di Jepang yang semakin sepi akibat depopulasi. Kekosongan dan kesepian membuat Tsukimi Ayano membuat ratusan boneka seukuran manusia. Boneka-boneka tersebut dipajang di berbagai penjuru Nagoro, dari toko kelontong hingga sekolah.

Desa Dihuni Boneka di Jepang

Kekosongan dan kesepian membuat warga lokal, Tsukimi Ayano, membuat ratusan boneka seukuran manusia. PinoQQ Lounge


Tsukimi menunjukkan boneka-bonekanya di sebuah sekolah, yang tutup sejak tujuh tahun silam karena tidak ada orang yang mengajar.

Memerangi Depopulasi

Setelah Perang Dunia II, ketika kehutanan dan pertanian merupakan pendorong ekonomi utama, banyak orang Jepang tinggal di desa-desa seperti Nagoro. 

Tetapi anak-anak muda mulai berangkat ke Tokyo pada 1960-an, kata Takumi Fujinami, ekonom di Japan Research Institute.

“Ekonomi sedang berkembang di Tokyo dan kawasan industri pada waktu itu. Mereka adalah satu-satunya tempat orang bisa mendapatkan uang, jadi banyak anak muda pindah ke sana,” katanya.

Perdana Menteri Shinzo Abe telah berjanji untuk menghidupkan kembali daerah-daerah di luar Tokyo dengan memompa dana puluhan miliar yen, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan orang-orang muda meninggalkan kampung halaman mereka untuk bekerja di Tokyo, kata Fujinami.

“Untuk memerangi depopulasi, kita membutuhkan orang-orang yang pindah ke daerah-daerah yang tidak berpenghuni. Tetapi memulihkan populasi sangat sulit,” katanya.

“Sebaliknya, penting untuk meningkatkan penghasilan atau memperbaiki kondisi kerja bagi kaum muda di daerah pedesaan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *