Waspadai Jerat Pay Later
BANDARQ BERITA UNIK SAKONG

Waspadai Jerat Pay Later Dengan Promosi Menarik, Hati-Hati

Waspadai jerat pay later dengan promosi menarik, hati-hati. Ingat, pay later mirip dengan kartu kredit

Sudah tidak asing lagi penggunaan dompet digital atau yang biasa disebut e-wallet di Indonesia. Maraknya penggunaan e-wallet oleh masyarakat luas karena memberikan banyak manfaat dan menjadi alternatif mempermudah pembayaran bedasarkan kebutuhannya.

Salah satu manfaat yang menjadi pilihan pembayaran populer saat ini adalah pay later.

Pilihan ini di gandrungi oleh masyarakat selama pandemi karena prosesnya yang mudah dan praktis penggunaanya. 

Lalu, bagaimana cara penggunaannya agar tak terjebak? Berikut ulasannya yang dirangkum PINOQQLOUNGE.

1. Mulai banyak penggunanya

Pay Later memang masih tergolong baru, tapi penggunaan mulai banyak. Tercatat di Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai 27%.

Berdasarkan Fintech Report dari DSResearch. Sedangkan penggunaan kartu kredit sekitar 6%. Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit Yohanes Abimanyu dalam keterangan tertulis mengatakan “Pada dasarnya, pay later dan kartu kredit memiliki prinsip yang serupa dan dapat berdampak pada kredit skor pribadi jika tidak digunakan dengan bijak.”

2. Kredit skor tinggi

Seringkali calon debitur yang telah melalui proses panjang untuk pengajuan kartu kredit, namun ternyata di tolak tanpa alasan yang detail.

Untuk menyetujui pengajuan kredit, Lembaga keuangan mengecek kelayakan debitur melalui kredit skoring sebagai penilaian mendasar. Kamu bisa mengecek kredit skor kamu di MyIdScore.

MyIdScore menampilkan angka mulai dari 250 hingga 900. Semakin tinggi skor anda, maka makin rendah risiko kredit dan makin besar kemungkinan kredit di setujui. Jika skor anda diatas angka 650, itu berarti termasuk dalam kriteria yang bagus dan aman.

“Pada umumnya, nasabah yang tergolong high risk atau kredit skor rendah, akan lebih sulit memperoleh persetujuan di banding nasabah low risk. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga kredit skor dan riwayat kredit sejak dini, supaya mempermudah perencanaan keuangan di masa mendatang,“ tutur Abimanyu. 

Jika nasabah memiliki kredit skor yang tinggi atau riwayat kredit yang baik, Lembaga keuangan akan lebih mudah untuk menyetujui pengajuan fasilitas pendanaan.

3. Mirip Kartu Kredit

Credit card payment, buy and sell products & service,selective focus

Pay later prinsipnya sama dengan kartu kredit. Gagal bayar dalam pay later akan berdampak pada kredit skor.

Hal tersebut di ungkapkan Abimanyu. Dia tidak menampik kemungkinan pay later juga akan meninggalkan jejak yang sama dalam riwayat kredit.

“Jadi kalau gagal bayar pay later, bisa berdampak bagi kredit skor, sebab sumber pendanaan pay later bisa jadi berasal dari bank rekanan”, ujarnya.

Menanggapi pertanyaan yang sama, Direktur Utama PT Atome Finance Indonesia, Meri Ui menjelaskan bahwa riwayat penggunaan paylater akan tercatat pada riwayat kredit individu. Dia berpendapat penggunaan pay later memperbanyak opsi masyarakat dalam memilih metode pembayaran.

“Proses penggunaan pay later seperti Atome di rancang lebih sederhana, fleksibel dan mudah di gunakan, ini bisa jadi tahapan awal untuk debitur membangun reputasi kredit. Sehingga nanti saat akan mengajukan kredit yang lebih besar, seperti KPR, riwayat kreditnya sudah bagus,” kata Meri menjelaskan.

4. Tips aman penggunaannya

Agar tak terjebak dengan utang melilit Pay Later, intip tips penggunaannya berikut ini:

  1. Ketahui manfaatnya sebelum memilih layanan.
  2. Pilih layanan legal yang terdaftar di Otoritas Kasa Keuangan (OJK).
  3. Ketahui bunga dan tenornya.
  4. Pakai saat darurat saja.
  5. Jangan terbuat promosi, membuat kamu kalap berbelanjan.

Ingat, Pay Later di gunakan untuk memudahkan, bukan sebaliknya!

SUMBER : PINOQQLOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *