Anak Anda Masih Ngompol
TIPS & TRICK

Cara Memberhentikan Anak Anda Yang Masih Mengompol

Cara Memberhentikan Anak Anda Yang Masih Mengompol

PinoQQLounge | Anak kecil memang memiliki kebiasaan mengompol, namun bila semakin besar namun masih mengompol hal ini bisa mengganggu. Biasanya anak kecil akan berhenti mengompol sampai usia enam tahun, hal ini masih dianggap wajar. Namun bukan berarti Anda tidak bisa melatihnya untuk menghentikan kebiasaan mengompol Cara Memberhentikan Anak Anda Yang Masih Mengompol

Nah untuk para ibu berikut cara mudah untuk membantu menghentikan kebiasaan anak:

Kurangi minum sebelum waktu tidur

Ajarkan anak untuk selalu minum banyak cairan siang hari, namun kurangi minum saat akan menjelang tidur. Kandung kemih yang penuh akan memungkinkan anak mengompol di malam hari. Hindari minum teh manis. Teh manis mengandung kafein yang akan meningkatkan produksi urin.

Ke kamar mandi sebelum tidur

Ajarkan anak Anda pergi ke kamar mandi dan mengosongkan kandung kemihnya tepat sebelum tidur. Cara ini akan mengurangi kemungkinan kandung kemihnya terisi penuh di malam hari.

Patuhi rutinitas sebelum tidur

Mengatasi mengompol di malam hari sering kali hanyalah soal pemahaman antara kandung kemih dan otak. Mungkinkanlah hal ini dengan mematuhi suatu rutinitas sehingga tubuh anak “belajar” menahan urin selama waktu tertentu.

Perhatikan apa yang dimakan anak Anda

Makanan tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi pada anak, bahkan seandainya reaksi tersebut tidak menghasilkan ruam atau tanda-tanda ditubuh. Namun dapat mengiritasi kandung kemih dan meningkatkan kemungkinan mengompol. Jika anak sering mengompol sebaiknya Anda membuat jurnal makanan dan mencatat semua makanan yang dimakan dan kejadian mengompol di malam hari.

Biasanya jagung, telur, kacang, gandum, kedelai dapat menyebabkan alergi makanan dan meningkatkan kebiasaan mengompol. Makanan pedas dan asam juga dapat mengganggu kerja kandung kemih.

Pastikan anak Anda mendapatkan cukup kalsium dan magnesium

Rendahnya kadar kalsium dan magnesium berkontribusi pada kebiasaan mengompol di malam hari. Pastikan Anda konsumsi produk susu, pisang, biji wijen, kacang-kacangan, ikan, almon, dan brokoli.

Membangunkan anak Anda pada malam hari

Anda bisa menyetel alarm dan membangunkan dia dengan sengaja. Caranya Anda dapat mulai membangunkan anak setiap dua atau tiga jam, kemudian diperpanjang secara bertahap sampai anak bisa tidur sepanjang malam dan bangun dalam keadaan kering. Lakukan hal ini sampai anak Anda belajar untuk bangun dan ke kamar mandi sendiri ketika kandung kemihnya penuh.

BACA JUGA : Manfaat Buah Nangka Bagi Pelindung Kulit Hingga Pelawan Kanker
Hindari hawa dingin

Rasa dingin dapat meningkatkan kebutuhan untuk buang air, pastikan keadaan kamar Anda cukup hangat ketika tidur.

Tulis jurnal harian

Apabila anak Anda terus kesulitan mengatasi kebiasaan mengompol, tulislah jurnal terperinci mengenai kebiasaannya mengompol di malam hari, termasuk jamnya. Anda mungkin memperhatikan adanya pola, yang akan mempermudah Anda untuk menentukan penyebabnya dan membangunkan anak pada jam yang tepat supaya dia tidak mengompol di celana.

Berikan motivasi yang positif

Jangan pernah menghukum anak karena mengompol di malam hari, yang sebenarnya berada di luar kendali anak. Sebaliknya, pujilah anak dan beri motivasi positif bila dia berhasil melewati malam tanpa mengompol. PokerOnline

Tetap tenang

Anak mengompol adalah hal yang memang wajar. Yang paling penting Anda mendukung dan membantunya untuk menghentikan kebiasaannya mengompol.

Semakin besar, anak akan merasa malu bila masih mengompol. Pastikan Anda memberikan banyak cinta dan dukungan, dan yakinkan anak bahwa dia akan menghentikan masalah mengompol dengan sendirinya.

Jangan pernah memarahi, menghukum, atau mempermalukan anak karena mengompol di kasur. Apabila Anda melakukan hal tersebut maka akan membuat anak Anda merasa makin stres dan makin sering mengompol.

Semoga cara diatas dapat membantu Anda untuk mengatasi kebiasaan mengompol pada anak Anda. Namun bila sudah lebih dari 7 tahun dan masih mengompol maka sebaiknya para ibu mengkonsultasikan hal ini dengan dokter spesialis anak. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *