BERITA UNIK

dari Italia Dikarantina Ayah Lihat Penampakannya

PINOQQ– Wabah virus corona telah memunculkan ketakutan. Baru-baru ini, seorang ayah di Thailand, membuat ruang karantina khusus untuk sang anak yang baru saja kembali dari perjalanannya ke Italia. dari Italia Dikarantina Ayah Lihat Penampakannya

Ruangan itu dibuat agar anaknya tak menyebarkan virus, yang mungkin dibawanya.

sang ayah telah menghubungi staf medis dan pejabat pemerintah sebelum dia pergi menjemput anaknya.

Dia telah meminta nasihat karena ingin sang putra aman selama perjalanan pulang ke rumah.

dari Italia Dikarantina Ayah Lihat Penampakannya

Demi mewujudkan keinginannya, sang ayah, memodifikasi mobilnya menggunakan pipa plastik dan kantong plastik.

Berdasarkan foto-foto yang beredar di dunia maya, ayahnya memisahkan bagian depan dan kursi belakang. Dia menggunakan berbagai peralatan dan menghubungkan AC ke kursi belakang untuk pendingin ruangan sang putra.

Dukungan untuk Isolasi

dari Italia Dikarantina Ayah Lihat Penampakannya

Sang ayah berkata bahwa dia membawa putranya pulang langsung dari bandara ke rumah mereka dan selama periode ini. Dia tidak memasuki toko atau pergi ke tempat mana pun dengan banyak orang.

Begitu mereka sampai di rumah, sang ayah mengatakan bahwa dia mengirim anaknya ke ruang isolasi yang telah dia persiapkan.

Ruang isolasi ini dilengkapi dengan internet nirkabel dan memiliki banyak perangkat elektronik lainnya. Sehingga, putranya akan merasa nyaman selama karantina sendiri.

Sang Putra Berterima Kasih

Putranya telah dikarantina sendiri di rumah sejak kembali ke negara itu pada 10 Maret 2020. Sang putra berterima kasih atas dukungan ayahnya.

Dokter mengatakan, dia sangat tersentuh melihat dedikasi ayah dalam membantu mencegah penyebaran Covid-19. Sang ayah juga menyetok masker dan pembersih tangan yang cukup di mobil untuk mengurangi risiko.

Meskipun ini tidak menjamin bahwa putranya tidak akan menyebarkan virus, setidaknya sang ayah telah mencoba yang terbaik untuk mengurangi risiko infeksi ke orang lain.

Akibat Wabah Virus Corona, Selangor Larang Aktivitas Tablig

Negara bagian Selangor, Malaysia, melarang sementara aktivitas tablig akbar di semua masjid di wilayahnya. Keputusan itu diambil setelah ribuan orang melakukan tablig di Masjid Sri Petaling, Kuala Lumpur, pada akhir Februari 2020, yang salah satunya kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru, Covid-19.

16.000 orang yang mendatangi tablig akbar itu terancam infeksi Covid-19. Sejauh ini, ada beberapa kasus infeksi yang berhubungan langsung dengan tablig di Masjid Sri Petaling.

Salah satu kasus yang dilaporkan adalah pasien Brunei Darusallam. Infeksinya telah ditemukan pada 9 Maret 2020. Sepekan setelah dia kembali ke Brunei dengan penerbangan.

Terlepas dari pasien Brunei, kasus terbaru dari pertemuan tablig adalah bahwa seorang pria Malaysia berusia 60 tahun dikonfirmasi dengan infeksi Covid-19 pada tanggal 10 Maret 2020.
Kasus-kasus infeksi virus corona positif dari pertemuan tablig telah menciptakan ketakutan infeksi massal.

Setelah ini, Departemen Agama Islam Selangor (Jais) memperluas larangan ke semua surau di negara bagian.

Menteri Kesehatan, Adham Baba, menambahkan bahwa Masjid Sri Petaling akan ditutup sementara untuk disinfeksi karena setidaknya satu pasien lokal dikonfirmasi positif dengan Covid-19.

Terungkap! Awal Mula Virus Corona Covid-19 Muncul di China

Kasus pertama penyebaran virus corona, Covid-19, di China terungkap. Setelah ditelusuri kembali pemerintah China, kasus pertama penyebaran virus corona muncul pada 17 November 2019.

pihak berwenang China sejauh ini mengidentifikasi setidaknya 266 orang terinfeksi novel coronavirus tahun lalu. Semuanya, berada di bawah pengawasan medis di beberapa titik.

Wawancara dengan whistle-blower dari komunitas medis menunjukkan bahwa dokter di China baru menyadari mereka sedang menghadapi penyakit baru pada akhir Desember 2019.

Para ilmuwan telah mencoba untuk memetakan pola penularan awal Covid-19 sejak epidemi dilaporkan di kota Wuhan di Cina tengah pada Januari 2020, dua bulan sebelum wabah.

Menurut data pemerintah China, penyebaran virus ini tak terdeteksi dan tak terdokumentasi. Pemerintah menduga seorang pasien berusia 55 tahun dari provinsi Hubei menjadi orang pertama yang terinfeksi Covid-19.

Mulai Bertambah

Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari. Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27 orang tiap harinya. Pada 17 Desember 2019 jumlahya meningkat hingga 60 orang perharinya.

Pada 27 Desember, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu Cina dan Barat China Provinsi Hubei, memberi tahu otoritas kesehatan China bahwa penyakit itu disebabkan virus corona baru.

Pada tanggal itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi, meskipun dokter mungkin belum mengetahui penyebabnya. Pada hari terakhir 2019, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 266. Di hari pertama 2020, jumlahnya mencapai 381. dari Italia

Sementara catatan pemerintah belum dirilis ke publik, mereka memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana penyakit ini menyebar di awal-awal penularannya. Banyak kasus yang dikonfirmasi telah dicatat Beijing.

WHO Mencatatnya pada Desember 2019

Para ilmuwan sekarang ingin mengidentifikasi apa yang disebut pasien nol, yang dapat membantu mereka melacak sumber virus corona, yang umumnya dianggap telah melompat ke manusia dari hewan liar, mungkin kelelawar.

Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada November 2019, empat pria dan lima wanita, tidak ada yang dikonfirmasi sebagai pasien nol. Mereka semua berusia antara 39 dan 79 tahun.

Menurut situs laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember 2019. Namun, WHO tidak melacak penyakit itu sendiri, tetapi bergantung pada negara-negara untuk memberikan informasi tersebut. dari Italia

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet dari para dokter Cina dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien paling awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember 2019.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *