Uncategorized

Bantu Anak Mengatasi Rasa Kecewa

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah pexels-julia-m-cameron-8841296-000251c4b6f52040ebb6807f5eed97f7-e665289e63e815ed4b9a87dbe575a926-1.jpg
Bantu Anak Mengatasi Rasa Kecewa

PinoQQ Lounge Bantu Anak Mengatasi Rasa Kecewa. Di dunia ini, segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu semua bisa kita dapatkan. Hal tersebut kerap kali menimbulkan kekecewaan yang membuat kita merasa sedih. Bukan hanya di alami oleh orang dewasa, anak-anak pun pernah mengalami hal serupa.

Bedanya, orang dewasa memiliki banyak pengalaman untuk memproses perasaan tersebut karena sudah pernah melewati berbagai jenis kesulitan. Sementara anak-anak mungkin lebih sulit untuk mengontrol emosi yang besar ini untuk pertama kalinya.

Sebagai orangtua, sangat penting untuk membantu anak mengatasi rasa kecewanya. Berikut ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan.

Bantu Anak Mengatasi Rasa Kecewa Berikan empati

Ketika anak mengalami rasa kecewa, tugas orangtua adalah memberikan empati dan pengertian kepada sang anak bahwa tidak apa-apa merasa kecewa. Terkadang, orangtua mungkin tidak suka melihat tingkah laku anak yang berlebihan.

Orangtua ingin segera menyingkirkan perasaan tersebut untuk menghilangkan sakit hati pada anak mereka. Namun, sebenarnya apa yang di lakukan itu bisa membuatmu merasa gagal sebagai orangtua, lho.

Di lansir Psychology Today, Jim Taylor, Ph.D., seorang pengajar di Universitas San Fransisco, mengungkapkan memang benar kekecewaan bukanlah emosi yang menyenangkan. Tapi itu bukan berarti harus di hindari segala cara. Sebaliknya, kekecewaan adalah emosi yang sehat dan positif yang memainkan peran penting dalam perkembangan emosi, intelektual, dan sosial anak.

Saat anak kecewa, sebenarnya yang mereka butuhkan hanyalah ruang untuk meluapkan segala emosi. Alih-alih mencoba menghilangkan kekecewaan anak, orangtua bisa memeluknya sambil mendengarkan tangisan dan curhatannya. Itu bisa membantu sang anak merasa lebih tenang.

Bantu Anak Mengatasi Rasa Kecewa Validasi perasaan anak

Memberikan validasi perasaan anak juga tak kalah penting untuk membantu anak mengatasi rasa kecewa. Mereka mungkin tidak mengerti bahwa di dunia ini segala sesuatu bisa terjadi di luar kendali mereka yang membuat mereka tidak memperoleh keinginannya.

“Sebagai orangtua, dorongan pertama kita sering mencoba untuk memperbaiki masalah bagi anak-anak kita. Tapi, tidak ada cara untuk memperbaiki realitas kita saat ini. Apa yang dapat kamu lalukan adalah mendengarkan dan mengakui frustasi serta kekecewaan anak-anak,” ujar Carey Werley, LCSW, seorang pekerja sosial klinis di Child Mind Institute, di kutip Child Mild.

Kamu bisa memvalidasi perasaan mereka dengan cara mengatakan “Iya, ibu mengerti bahwa itu sangat sulit” atau “Ayah tahu kamu kesal karena tidak jadi jalan-jalan.” Membuat anak terdorong untuk terbuka membicarakan perasaannya kepada orangtua. Mereka akan merasa di dengarkan dan di pahami. Selain itu, validasi perasaan juga membantu anak belajar mengenal perasaannya sendiri.

Ajari anak untuk mengelola ekspektasi

Tidak ada salahnya berekspektasi terhadap sesuatu, tapi ekspektasi yang terlalu tinggi juga gak selalu baik, lho. Hal ini sering terjadi pada anak-anak. Mereka cenderung membicarakan hal yang indah-indah ketika akan mengunjungi suatu tempat atau memperoleh hadiah. Kemudian, saat tiba waktunya dan mereka sadar bahwa apa yang harapkan tidak sesuai kenyataan, di situlah kekecewaan muncul.

Oleh karenanya, sebagai orangtua penting untuk membantu anak mengontrol ekspektasi mereka. Setidaknya, itu bisa membantu mengurangi rasa kecewa anak ketika di hadapkan oleh sesuatu yang tidak sesuai harapan.

Baca Juga: 7 Tanda Di tunjukkan Anak-Anak Memiliki Potensi Kreatif

Berikan perspektif yang sehat tentang kekecewaan

Memberikan perspektif yang sehat tantang kekecewaan bisa membantu anak menghadapi perasaannya dengan bijak. Setiap orangtua pasti pernah mengalami rasa kecewa namun, anak-anak yang belum memiliki banyak pengalaman menghadapi pahit dan manisnya kehidupan, sering merasakan kekecewaan yang berlebihan.

“Jadi, seorang anak mungkin merasa, ‘Ya Tuhan, ini tidak akan pernah berakhir. Saya tidak akan pernah kembali ke sekolah,” ucap Lindsay Gerber, PsD, seorang psikolog klinis, di kutip Child Mild.

Sebagai orangtua, kamu bisa membagikan pengalaman serupa di masa lalu, termasuk bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut untuk memotivasi anak dan memberitahu bahwa orangtua pun pernah berada di posisi yang sama. Penting juga untuk tidak memberikan harapan palsu kepada anak karena bagaimana pun orangtua tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi di masa depan.

Bantu anak mengatasi rasa kecewa

Terakhir, orangtua dapat membantu anak mengatasi rasa kecewanya. Ingat, di sini orangtua membantu bukan mengatasi sepenuhnya rasa kecewa pada anak mereka. Mengatasi kekecewaan merupakan keterampilan yang harus di pelajari.

Di lansir Verywell Mind, Amy Morin, LCSW, Pemimpin Redaksi di Verywell Mind, menjelaskan bahwa anak-anak perlu belajar keterampilan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat. Penting untuk mengajari mereka keterampilan mengatasi atau strategi coping untuk membantu menghadapi ketakutan, menenangkan diri, dan menghibur diri.

Mengajarkan keterampilan ini bisa membantu anak meminimalisasi risiko stres jika mereka kecewa. Di sisi lain, anak bisa mengelola emosi dengan melakukan hal-hal positif saat mereka tidak mendapatkan hal yang di inginkan.

Kekecewaan merupakan perasaan yang normal dan manusiawi. Bahkan orang dewasa pun masih sering kesulitan untuk mengelola perasaan tersebut dalam diri nya. Namun, mengajari anak menghadapi rasa kecewa itu sangatlah penting meskipun tidak mudah.

Hal ini supaya anak tidak terus terpuruk dalam kesedihan, kehilangan semangat, dan mengasihani diri nya sendiri. Mengajarkan anak mengatasi rasa kecewa yang tepat juga bisa membantu mereka belajar menanggapi kegagalan, meningkatkan ketahanan, dan membangun motivasi di dalam diri nya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 5 Aturan Penting untuk Anak-Anak yang Bermain di Outdoor

Sumber : jayapino.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *