Uncategorized

Tanda Stres Fisik dan Mental

PINOQQlounge-Tanda Stres Fisik dan Mental

Dilansir dari American Psychological Association, stres memiliki perbedaan dengan anxiety. Stres biasanya dipicu oleh faktor eksternal, tanda-tanda stres pada tiap orang berbeda-beda. Tanda-tanda stres yang muncul ini sebenarnya baik karena itu adalah sebuah sinyal bagi kita untuk segera memecahkan masalah yang sedang kita alami. Berikut adalah beberapa tanda fisik dan mental saat sedang mengalami stres. 

Sulit berkonsentrasi

Sulit berkonsentrasi merupakan salah satu tanda kamu sedang mengalami stres. Tentunya ini akan mengganggu pekerjaan dan rutinitas harianmu. Fungsi kognitif akan mengganggu kinerjamu di kantor maupun di kampus. 

Jam tidur yang berantakan akibat sulit tidur

Tidur yang nyenyak adalah kondisi penting untuk menjaga stamina tubuh. Saat mengalami kesulitan tidur, ini adalah salah satu tanda bahwa kamu sedang stres. Pikiran yang ruwet saat stres mengakibatkan kita menjadi gelisah, dan akhirnya sulit untuk tertidur. 

Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi tubuh. Dengan tidur, organ-organ di tubuh kita pun juga bisa beristirahat. Kurang tidur pun akan membuat body clock menjadi berantakan.

Menurunnya gairah seks

Stres agaknya juga berdampak pada hubungan seksual seseorang. Seperti yang telah dikatakan di atas, tubuh memproduksi hormon kortisol saat kamu sedang stres. Kadar hormon kortisol yang tinggi inilah yang dapat menurunkan gairah seksual. 

Jika gairah seksualmu tiba-tiba menurun, cek kembali apakah kamu sedang mengalami stres atau tidak. Kemudian, carilah solusinya dan kelola stres dengan baik. Jika tanda ini berlangsung terus menerus, tidak menutup kemungkinan akan memperburuk relasimu dengan pasangan.

Muncul timbunan lemak di perut

Kadar hormon kortisol yang tinggi ini memberi dampak yang beragam. Lemak perut yang menumpuk juga merupakan salah satunya. Tidak hanya tumpukan lemak, tanda stres juga meliputi gangguan pencernaan. 

Jika kamu mengalami tanda ini, ambillah waktu untuk me time dan beristirahat. Kelola stres dan pikiranmu. Hal ini bertujuan agar kadar kortisol di tubuh bisa kembali normal. 

Sakit kepala dan nyeri otot yang intens

Saat hormon adrenalin dan kortisol meningkat, detak jantung pun akan berpacu lebih cepat. Oleh sebab itu, jantung hanya berfokus untuk mengalirkan oksigen ke tubuh bagian bawah, tidak ke otak. Inilah sebab fungsi otak yang menurun dan mengakibatkan rasa sakit di kepala. 

Saat stres, otot-otot pun mengalami kondisi ketegangan. Ketegangan yang terjadi terus-menerus menyebabkan nyeri otot. Oleh sebab itu, jika muncul tanda nyeri otot, kita perlu waspada. 

Saat terjadi stres, otomatis badan pun melemah. Badan yang melemah menandakan imunitas tubuh yang juga menurun. Saat imunitas menurun, virus dan penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh. Jika kamu mengalami tanda-tanda seperti di atas, segera lakukan tindakan agar tidak terjadi stres yang berkepanjangan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *