11 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional yang Rendah
BERITA UNIK

11 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional yang Rendah

PINOQQLOUNGE – Selain intelligence quotient (IQ), tingkat emotional quotient (EQ) seseorang juga cukup penting untuk diperhatikan. EQ yang lebih mudah disebut sebagai kecerdasan emosional ini banyak memengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam bertindak. Berbeda dengan IQ yang harus dilakukan semacam tes khusus untuk mengetahui nilainya, EQ tidak serumit itu. Karena kecerdasan emosional bisa dilihat langsung dalam kehidupan sehari-hari seseorang. 11 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional yang Rendah

Jadi, untuk mengetahui apakah Anda memiliki kecerdasaan emosional yang tinggi atau rendah tidak harus melakukan tes. Soalnya ada tanda-tanda yang bisa dilihat melalui karakter dan sikap Anda. Berikut ini kami ulas 11 tanda yang menunjukkan Anda memiliki kecerdasan emosional yang rendah. 11 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional yang Rendah

1. Gampang Tersinggung

Coba telaah, apakah Anda termasuk orang yang mudah tersinggung? Atau istilah anak zaman sekarang baper? Maka boleh jadi Anda memilik kecerdasan emosional yang  rendah. Orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi bisa membedakan mana candaan dan mana hal yang serius. Mereka biasanya punya kepercayaan diri yang tinggi dan berpikiran terbuka. Bisa mudah “dicolek” tanpa langsung merasa baper.

Namun, jika Anda mudah tersinggung maka orang-orang di sekitar Anda akan sulit berkata atau melakukan satu hal tanpa memancing kemarahan.

2. Sering Menyalahkan Orang Lain

Mereka yang sumbunya pendek ketika dicolek orang lain pada umumnya juga punya kecenderungan untuk menyalahkan orang lain. Ini bukan perkara apa yang dirasakan sebagai akibat dari tindakan orang lain terhadap Anda. Tapi lebih kepada bagaimana Anda bertanggung jawab dengan emosi yang muncul.

Tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui secara persis dan merasakan apa yang Anda tidak inginkan. Jadi sebaiknya upayakan untuk bersikap terbuka. Apa pun yang bisa mengakibatkan munculnya emosi, tidak perlu dibebankan kepada orang lain. Jika masih melempar tanggung jawab ke orang lain, maka itu tanda-tanda Anda tidak memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

3. Mudah Mengalami Stres

Ketika mengalami sebuah situasi atau perasaan yang tidak nyaman, maka Anda akan cepat mengalami peningkatan tensi, emosi, dan stres. Semakin rendah kecerdasan emosional Anda, maka semakin mudah Anda mengalami stres. Saat emosi sudah meninggi, maka tubuh dan pikiran pun akan sulit dikontrol. Namun, bagi orang-orang yang punya kemampuan dalam mengelola kecerdasan emosionalnya, tubuh dan pikiran mereka masih bisa dikendalikan meski emosi sudah mulai naik. POKER ONLINE

Mereka yang rendah kecerdasan emosionalnya akan sulit mengatur mood dan tensi. Bahkan tidak hanya mudah mengalami stress, mereka pun akan berpikir untuk melakukan pelecehan kepada orang lain. Bahkan bisa berpikir untuk bunuh diri.

4. Bereaksi Secara Berlebihan

Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan punya sopan santun, empati, dan kebaikan yang justru akan memberi manfaat bagi diri mereka. Sikap-sikap seperti ini akan mampu membuat mereka terhindar dari konflik. Mereka umumnya mampu menetralisir masalah yang muncul. Termasuk “diracuni” oleh orang-orang bertabiat buruk tanpa memunculkan permusuhan.

Seperti memiliki filter khusus yang bisa membentengi diri dari hal-hal yang bisa membawa keburukan kepada pikiran dan mental mereka. Jadi, jika Anda masih menunjukkan reaksi yang berlebihan (lebay) ketika ada pernyataan atau tindakan orang lain yang menyulut emosi, Anda sudah tahu ada di level mana kecerdasan emosional Anda,bukan?

Baca juga : 10 contoh jawaban ceritakan tentang diri anda saat interview

5. Kosa Kata Emosi yang Terbatas

Ciri  selanjutnya orang yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah adalah kosa kata emosi yang terbatas. Mereka akan meluapkan emosi tanpa bisa menunjukkan dengan detail dan akurat apa yang mereka rasakan saat itu. Kata-kata yang muncul tidak secara spesifik menunjukkan perasaan mereka.

Berbeda dengan mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi. Mereka memahami apa  yang dirasakan dan mengungkapkannya secara akurat. Mereka yang kecerdasan emosionalnya rendah hanya mengucapkan kata buruk terhadap apa yang mereka rasakan.

Sementara mereka yang punya kecerdasaan emosional tinggi bisa menjelaskan lebih detail. Apakah perasaan mereka terluka atau frustrasi, bisa dijelaskan sesuai kondisi yang  terjadi.

6. Sering Merasa Tidak Dipahami

11 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosional yang Rendah

Seseorang yang rendah kecerdasan emosionalnya sering sulit memahami perkataan dan sikap orang lain yang berbeda dengan dirinya. Biasanya, Anda sulit memahami orang lain karena Anda tidak menyampaikan pesan yang Anda inginkan dalam cara yang bisa dimengerti orang lain.

Sehingga, orang lain akan salah menangkap maksud Anda yang sebenarnya. Imbasnya, respons mereka pun akan berbeda dengan yang Anda harapkan. Itulah yang sebenarnya terjadi ketika Anda merasa sering tidak bisa dipahami orang lain. Namun, karena egosentris yang besar akibat rendahnya kecerdasan emosional, Anda akan merasa seolah orang lain yang tidak bisa memahami apa yang Anda sampaikan.

7. Tidak Mengetahui Titik Emosi

Setiap orang memiliki “titik didih” yang berbeda terkait dengan emosi mereka. Situasi “A” bisa dengan mudah memancing emosi seseorang. Tapi, bisa jadi situasi tersebut belum cukup untuk memantik emosi orang lain.Mereka yang rendah kecerdasan emosionalnya, tidak mengetahui kondisi seperti apa yang bisa membuat amarahnya meledak.

Sebaliknya, mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi tahu persis emosinya akan naik ketika menghadapi sebuah situasi tertentu. Sehingga mereka bisa segera melakukan antisipasi agar tidak dengan mudah mencapai “titik didih”. Sementara orang dengan kecerdasan rendah cenderung tidak menyadari sebuah situasi yang akan mudah menyulut emosi. PINOQQ

8. Menyimpan Dendam

Menyimpan dendam juga menunjukan kecerdasan emosional yang rendah dari seseorang. Jika Anda merasakan emosi negatif yang disertai dengan rasa dendam, itu merupakan respons dari rasa stres yang Anda alami.Artinya, dengan menyimpan dendam Anda justru mempertahankan stres lebih lama. Bahkan punya kontribusi dalam memicu tekanan darah tinggi dan serangan jantung.

Melepaskan semua hal yang sudah terjadi dan tidak menyimpan dendam tidak hanya membuat perasaan Anda menjadi lebih enak dan nyaman. Tapi juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan tubuh Anda.

9. Sulit Marah

Kecerdasan emosional tidak selalu berkaitan dengan hal-hal yang baik. Namun merupakan cara mengatur emosi Anda untuk meraih hasil yang terbaik. Jadi, seseorang yang kecerdasan emosionalnya tinggi bukan berarti tidak boleh kecewa, sedih, atau bahkan frustrasi.

Menutup emosi Anda dengan topeng kebahagiaan dan hal-hal yang positif justru menjadi tidak produktif. Orang yang memiliki kecerdasan emosional adalah mereka yang mampu menunjukkan emosi dengan tepat sesuai kondisi yang dihadapi. Jadi, jika Anda merasa sulit marah dalam banyak kondisi berbeda, itu menunjukkan ada yang kurang dari kecerdasan emosional Anda.

10. Melupakan Kesalahan

Tidak ada orang yang tidak pernah berbuat kesalahan. Ini merupakan sesuatu yang manusiawi. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana Anda menjaga jarak dengan kesalahan tersebut. Orang-orang dengan kecerdasan emosional rendah cenderung akan menjauhkan diri mereka dari kesalahan di masa lalu. Bahkan bisa jadi akan melupakannya.

Melupakan kesalahan hanya akan membuka celah untuk Anda mengulanginya lagi di masa depan. Sementara orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan selalu berusaha menjaga jarak dengan kesalahan. Sehingga akan menjadi pengingat untuk tidak mengulanginya lagi suatu hari nanti.

11. Cepat Berasumsi

Berpikir cepat memang bagus. Tapi kalau mengambil asumsi dengan cepat justru menunjukkan diri Anda memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Kecenderungannya Anda pun akan berusaha mempertahankan asumsi ini dengan kuat. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi akan memunculkan reaksi sedikit lama karena harus melakukan proses pengolahan pikiran.

Kemudian baru memunculkan opini yang bisa dimengerti orang lain dengan cara yang efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *