5 mitos gunung lawu yang memiliki ke angkeran
BERITA UNIK

5 mitos gunung lawu yang memiliki ke angkeran

PINOQQ LOUNGE  – 5 mitos gunung lawu yang memiliki ke angkeran

Terletak di perbatasan Kabupaten, Gunung Lawu juga memiliki tiga puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah dan gununng lawu memiliki 5 mitos misteri yang bikin bulu kuduk merinding

Pusat Kegiatan Spiritual di Tanah Jawa

Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang di mitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa.

Konon Gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.

Di larang Berbuat dan Berkata Sembarangan

Bagi para pendaki tentunya sudah tidak asing lagi dengan larangan atau pantangan, saat mendaki Gunung Lawu. Setiap orang yang ingin datang ke wilayah tersebut, di wajibkan memahami dan mematuhi aturan yang ada.

Contohnya, berkata kasar, merusak alam hingga berbuat tidak senonoh sangat di larang. Apabila melanggarnya, konon akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti di ikuti oleh sosok tak kasat mata.

Pasar Setan

Gunung Lawu juga di kenal dengan keberadaan pasar setan. Mitos ini pun menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat, khususnya di kalangan para pendaki. BANDARQ

Tak sedikit cerita yang pernah mendaki ke Gunung Lawu, mereka mendengar suara bising atau keramaian layaknya seperti di pasar. Akan tetapi itu hanyalah suara, namun penampakannya tak terlihat oleh mata.

Di ikuti oleh Penunggu

Misalnya yang di alami oleh stand up comedian, Dzawin Nur Ikram. Ia melakukan pendakian hanya berdua bersama temannya. Saat sampai di pos 4, tepatnya pukul 20.00 WIB, hawanya terasa berbeda.

Untuk melawan rasa takut tersebut, Dzawin dan temannya masuk ke dalam tenda dan menyetel lagu Kangen Band sekencang-kencangnya. Konon di pos 4 itu merupakan tempat paling angker, dan jarang ada yang berani mendirikan tenda. BANDARQ

Tempat Ritual Malam 1 Suro

Gunung Lawu juga kerap di jadikan tempat ritual pada malam 1 Suro, atau malam pergantian Tahun Baru Islam 1438 Hijriah. Sebagian orang biasanya akan melakukan berbagai hal.

Kegiatan yang biasa di lakukan pada malam 1 Suro mulai dari sekadar berziarah ke spot-spot yang di sakralkan, hingga bersemedi dan berdoa untuk meminta kelancaran rezeki maupun karier.

Hal tersebut di jelaskan secara gamblang oleh Wahyu Kurnia, seorang pegiat alam yang telah berulang kali mendaki puncak Gunung Lawu. Menurutnya, menjelang malam 1 Suro, para pendaki Gunung Lawu datang berbagai kalangan.

baca juga : Kamu Wajib Tahu 5 Fakta Ini Jika Ingin Mendaki Ke Gunung Kerinci

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *