ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK

Alasan Kencan Buta Populer di Korea Selatan

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah 362263080-809982353817011-4593101017974033023-n-3a2c45a5e6c0870d54f79516592c0b15-a86312c990943cb3bb4875981c9702de_600x400.jpg
Alasan Kencan Buta Populer di Korea Selatan

PinoQQ Lounge Alasan Kencan Buta Populer di Korea Selatan. Blind date atau kencan buta atau di sebut juga dengan istilah “sogaeting” yang merupakan kombinasi dari kata Korea “so-gae”, yang secara harfiah berarti “perkenalan” dan kata “ting” yang berasal dari suku kata terakhir dari kata bahasa Inggris “meeting”.

Orang-orang yang mengikuti kencan buta di perkenalkan satu sama lain oleh teman mereka dan bertemu untuk pertama kalinya di tempat umum, biasanya di sebuah kafe. Kemudian para mak comblang pergi dan membiarkan teman-temannya terus mengobrol, jika mereka senang satu sama lain, mereka dapat melanjutkan ke tempat lain untuk mulai berkencan.

Kerap di pertontonkan dalam serial drama Korea dan sudah menjadi culture di negeri ginseng tersebut. Sebenarnya apa yang membuat kencan buta di Korea sangat populer? Biar tak penasaran, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: 4 Pasang Artis Korea yang Pernah Kencan Buta Bareng, Gak Terduga!

Alasan Kencan Buta Populer di Korea Selatan Kebutuhan sosial

Budaya Korea Selatan cukup menghargai pernikahan dan keluarga. Di samping itu ada tekanan sosial untuk menemukan pasangan yang cocok dan menikah pada usia yang relatif muda. Maka dari itu, kencan buta dapat di anggap sebagai cara yang efisien untuk bertemu dengan calon pasangan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya ini.

“Kencan adalah konsep sosial yang relatif baru di Korea, yang berkembang pada tahun 1960-an dengan struktur keluarga yang afektif. Keluarga afektif adalah konsep keluarga modern saat ini, di mana cinta adalah syarat awal untuk menikah.

“Jika ingin menikah karena cinta, kamu perlu bertemu seseorang, mengenal mereka, dan jatuh cinta. Kencan adalah akibat langsung dari pengenalan keluarga yang afektif, ” lanjut kata Park.

Alasan Kencan Buta Populer di Korea Selatan Gaya hidup yang sibuk

Korea Selatan memiliki populasi perkotaan yang padat, dan orang-orang di kota besar biasanya memiliki gaya hidup yang sibuk, sehingga tak memiliki waktu untuk bersosialisasi dan bertemu calon pasangan secara alami. Menjadi solusi yang nyaman untuk bertemu dengan orang baru tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu dan usaha.

Adalah bagian besar dari budaya kencan sehingga terbagi beberapa jenis, tergantung pada usia dan niat orang yang terlibat. Kencan buta di Korea Selatan juga tiga, yaitu lewat pertemuan yang di atur oleh kenalan, kencan kelompok yang biasanya di ikuti oleh mahasiswa dan kencan kilat atau lewat dating apps.

Baca Juga: 7 Artis Korea yang Belum Pernah Mencoba Kencan Buta, Alasannya Beragam

Tren sosial

Kencan buta kerap di tampilkan dalam cuplikan drama Korea yang pada dasarnya drama Korea sering menampilkan nilai-nilai sosial dan etika, mengajarkan nilai-nilai persahabatan, keluarga, kerja keras, dan keteguhan hati sehingga pesan-pesan moral dalam drama ini dapat mempengaruhi pandangan masyarakat dan menginspirasi mereka dalam kehidupan sehari-hari. Drama dan film memainkan peran yang berpengaruh dalam menciptakan kebiasaan berkencan.

Hadirnya aplikasi kencan buta

Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling terdigitalisasi di seluruh dunia, wajar saja jika banyak pengembang dan perusahaan mencoba membuat aplikasi kebiasaan kencan buta ini untuk mendapatkan keuntungan.

Salah satu platform paling populer adalah I-um, dan melayani sekitar satu juta anggota dengan membayar biaya mahal untuk menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi ini bertindak sebagai mak comblang digital dan menawarkan pertandingan harian kepada pengguna. Pengguna kemudian dapat memilih untuk berkencan dengan pasangan mereka. Aplikasi ini unik karena hanya menghubungkan pengguna ke satu orang pada pukul 12 siang setiap hari.

Sedangkan untuk mahasiswa, aplikasi campusting adalah pilihan paling populer karena dapat menyesuaikan kecocokan individu berdasarkan jurusan, usia, kelas, dan variabel lainnya.

Matchmaker culture

Praktik pertemanan dan pembantu pernikahan atau bisa di sebut matchmaker culture memiliki sejarah panjang dalam budaya Korea. Kencan buta bisa di anggap sebagai kelanjutan dari tradisi ini, di mana seorang perantara, teman, atau anggota keluarga membantu mengatur pertemuan antara laik-laki dan perempuan untuk dijodohkan. Kira-kira kamu tertarik ikut kencan buta, gak?

Baca Juga: 5 Artis Korea Ini Bertemu Jodohnya Lewat Kencan Buta, bak Takdir

Sumber : jayapino.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *