Alasan Obat Tidur Tidak Boleh Sering Diminum
Uncategorized

Alasan Obat Tidur Tidak Boleh Sering Diminum

PINOQQ LOUNG/Alasan Obat Tidur Tidak Boleh Sering Diminum

Dokter kerap memberikan resep obat tidur untuk membantu seseorang yang sulit tidur di malam hari (insomnia). Beberapa contoh obat yang sering di berikan untuk mengobati insomnia antara lain seperti Eszopiclone/ Lunesta dan Estazolam.

Tidak ada yang salah dengan minum obat tidur dengan tujuan agar dapat tidur nyenyak di malam hari. Akan tetapi perlu di ketahui bahwa mengonsumsi obat tidur terlalu sering tanpa di sertai dengan terapi atau latihan pola tidur yang baik dapat membahayakan kesehatan tubuh. Seperti apakah akibat dari mengonsumsi obat tidur bagi tubuh untuk jangka panjang? Berikut penjelasannya.

Meningkatkan risiko gangguan pada ingatan serta konsentrasi

Benzodiazepine adalah golongan obat yang selain di gunakan untuk mengobati gejala kecemasan juga dipakai untuk mengobati insomnia. Contoh jenis Benzodiazepine yang mempunyai fungsi mengurangi kecemasan dan membantu untuk tidur adalah Ativan, Xanax, dan Valium.

Di lansir dari WebMD, benzodiazepine dapat menyebabkan gangguan dalam mengingat (memory problem) dan kecanduan bila di konsumsi secara terus menerus. Selain kesulitan dalam mengingat, mereka yang minum obat tidur secara berlebihan dan terus menerus juga akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. Oleh karena itu benzodiazepine tidak di sarankan sebagai metode pengobatan untuk insomnia dalam jangka waktu yang lama.

Tidak di anjurkan untuk mereka yang memiliki emfisema, bronkitis dan asma

Laman American Academy of Sleep Medicine (AASM) menyarankan seseorang yang memiliki riwayat penyakit seperti emfisema, bronkitis, dan asma untuk tidak mengonsumsi obat tidur yang termasuk dalam golongan benzodiazepine. Hal ini di karenakan efek samping yang dapat merusak fungsi saluran pernapasan.

Mengacu kepada sumber yang sama, seseorang yang memiliki penyakit paru-paru seperti bronkitis dan emfisema dan sulit tidur di malam hari, sebaiknya memberitahu dokter mengenai kondisi medis yang di miliki. Apabila memang perlu mengonsumsi obat tidur, maka orang yang bersangkutan sebaiknya minum dengan dosis yang kecil sambil mengikuti terapi kognitif perilaku (CBT). Penggunaan obat perlahan-lahan di hentikan seiring dengan kondisi tidur yang membaik.

Efek mengantuk masih terasa hingga pagi hari sehingga mengganggu aktivitas

Ada beberapa obat tidur yang efek mengantuknya belum sepenuhnya hilang di pagi hari. Akibatnya orang yang minum obat ini menjadi mengantuk dan tidak bisa beraktifitas seperti biasa. Everyday Health menyebutkan obat tidur Zolpidem yang di pasarkan dengan nama Ambien adalah contoh obat yang efek mengantuknya masih terasa di hari berikutnya.

Orang perempuan dan mereka yang mengonsumsi Zolpidem dalam bentuk extended release capsule adalah yang paling berisiko mengalami efek mengantuk di pagi hari. Guna mencegah hal ini, Everyday Health menyarankan untuk minum obat ini sesuai dengan dosis yang di berikan oleh dokter dan memastikan dapat istirahat minimum 7 jam tanpa gangguan, misalnya harus menyetir atau bekerja.

Rebound insomnia

Seseorang yang mengonsumsi obat tidur dan kemudian ingin berhenti sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tujuannya agar dokter dapat mengurangi dosis obat secara bertahap untuk mencegah efek withdrawal dan rebound insomnia.

Di kutip dari VeryWell Health, rebound insomnia adalah sebuah kondisi di mana seseorang sulit untuk tidur sebagai akibat dari penghentian konsumsi obat tidur secara mendadak. Efek sulit tidur yang di rasakan jauh lebih berat dari sebelum mengonsumsi obat tidur. Hal ini di sebabkan sistem otak menunggu kehadiran senyawa kimia dari obat tidur yang kita minum. Begitu kita mendadak berhenti minum obat tersebut, sistem otak yang mengatur aktivitas tidur menjadi tidak berfungsi dengan benar.

Risiko jatuh tinggi pada kelompok lansia yang mengonsumsi obat tidur

Kelompok lanjut usia atau lansia yang mengonsumsi obat tidur secara terus menerus berisiko untuk jatuh akibat dari kehilangan keseimbangan. Sebuah laporan di jurnal Contemporary Pharmacy Practice tahun 2019 menyebutkan bahwa obat tidur dari golongan hypnotic dan benzodiazepine dapat mengakibatkan gangguan kognitif dan fungsi motorik pada kelompok lansia yang kemudian berujung pada risiko jatuh, kecelakaan saat berkendara, dan dementia.

Merujuk kepada sumber yang sama, obat tidur dari golongan di phenhydramine dan doxylamine juga tidak di anjurkan untuk kelompok lansia karena risiko efek ketergantungan. Terapi kognitif terapi serta edukasi tentang pola tidur bersih (sleep hygiene) di anjurkan sebagai langkah awal untuk mengobati gejala insomnia pada kelompok lansia. Obat tidur dapat di berikan bila terapi tidak membawa hasil dan sebaiknya dengan dosis yang kecil.

Itulah 5 alasan medis mengapa mengonsumsi obat tidur secara terus menerus tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Kesulitan dalam memahami dan mengingat informasi, tidak dapat berkonsentrasi hingga ketergantungan terhadap obat adalah beberapa akibat dari penggunaan obat tidur yang berlebihan. Kemudian obat tidur juga kurang aman untuk dikonsumsi oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit gangguan pernapasan. Terapi kognitif perilaku dan pola tidur yang bersih menjadi pilihan yang direkomendasikan untuk mencegah penggunaan obat tidur. Nah itu lah Alasan Obat Tidur Tidak Boleh Sering Diminum

Baca juga : Kebaikan Dari Melakukan Meditasi

SUMBER : PINOQQ LOUNGE 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *