Kamu ingin lebih langsing atau ingin punya berat badan yang ideal? Yuk, kurangi konsumsi makanan olahan, seperti nugget, sosis, biskuit, atau keripik. Meski menggiurkan dan punya cita rasa yang lezat, makanan-makanan ini tak hanya bisa memicu kenaikan berat badan, tapi juga tidak baik untuk kesehatan. Makanan olahan menjadi “musuh” pelaku diet karena makanan ini justru bisa memicu kenaikan berat badan. Hal ini karena sebagian besar makanan olahan mengandung gula, garam, minyak, atau lemak yang tinggi. Mau Lebih Langsing? Kurangi Konsumsi Makanan Olahan - Alodokter Bahkan, tidak hanya itu. makanan olahan juga cenderung mengandung bahan kimia tertentu, seperti pengembang, penambah rasa, pengawet, atau pewarna makanan, yang dapat merugikan kesehatanmu. Apa yang Dimaksud dengan Makanan Olahan? Makanan olahan merupakan makanan yang telah diolah dan dikemas di dalam kaleng atau plastik, dibekukan, dipanggang, atau dikeringkan. Umumnya, makanan olahan banyak ditemukan di rak-rak supermarket. Makanan olahan terdiri dari berbagai macam. Berikut ini beberapa jenis makanan olahan yang kerap dikonsumsi oleh banyak orang karena dinilai praktis dan memiliki rasa yang enak: 1. Sereal Tidak semua sereal menyehatkan karena banyak sereal yang mengandung gula berlebih. Takaran gula dalam sereal yang dianggap aman untuk dikosumsi adalah sekitar 5 gram per 1 porsi atau 100 gram sereal. 2. Chicken nugget Meski mudah untuk disajikan, chicken nugget termasuk makanan tinggi garam yang konsumsinya perlu dibatasi atau dihindari. Pasalnya, dalam satu porsi (184 gram) chicken nugget, terkandung 1410 mg garam. Kandungan ini lebih dari setengah dari konsumsi garam harian yang direkomendasikan, yaitu sekitar 2.300 mg. 3. Sosis Sosis masuk ke dalam makanan yang mengadung kalori, lemak, dan garam yang tinggi. Dalam satu buah sosis berukuran sedang (75 gram), terkandung 557 mg garam. 4. Keripik kentang Camilan favorit satu ini memang memiliki cita rasa yang gurih. Namun, satu porsi keripik kentang atau 18 buah keripik kentang mengandung 150−200 kalori. Kandungan garamnya berkisar antara 120−170 mg per porsi. 5. Biskuit Meski tidak semanis permen, biskuit termasuk camilan tinggi gula. Dalam 100 gram biskuit, terkandung sekitar 20–36 gram gula. Jumlah ini terbilang mendekati atau bisa melebihi kadar asupan gula yang direkomendasikan, yaitu hanya sekitar 30 gram per hari untuk orang dewasa. 6. Mi instan Konsumsi mi instan sesekali boleh-boleh saja. Namun, jika kamu sedang diet, pertimbangkan kembali konsumsinya. Pasalnya, dalam 1 porsi mi instan terkandung sekitar 14 mg lemak dan 1.500 mg garam. Selain keempat makanan tersebut, makanan olahan lain yang perlu dibatasi karena mengandung kalori, garam, atau gula yang tinggi adalah permen, kue, sayur-sayuran kaleng, dan buah kaleng. Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Olahan Jika kamu ingin memiliki tubuh yang langsing, konsumsi makanan olahan memang kurang disarankan. Alasannya karena makanan jenis ini mengandung kalori, lemak, garam, dan gula yang tinggi sehingga dapat memicu kenaikan berat badan. Selain itu, nutrisi yang terkandung di dalamnya juga cenderung rendah, sehingga kurang bergizi. Tambahan zat kimia tertentu seperti pengembang, penambah rasa, pengawet, maupun pewarna makanan di dalamnya juga membuat makanan olahan cenderung tidak menyehatkan. Bahkan jika kamu mengonsumsinya secara berlebih, kamu berisiko tinggi untuk terkena berbagai macam penyakit, mulai dari hipertensi, diabetes, stroke, penyakit jantung, radang usus, hingga penyakit autoimun. Cermat Memilih dan Membatasi Konsumsi Makanan Olahan Makanan segar memang lebih menyehatkan, namun bukan berarti semua makanan olahan itu buruk untuk dikonsumsi. Kamu tetap boleh mengonsumsi makanan olahan, asalkan jumlah gula, garam, atau lemak yang terkandung di dalamnya masih berada pada batasan yang wajar. Jadi, perhatikan label kemasan dengan baik, agar kamu mengonsumsi makanan olahan yang lebih sehat. Untuk mengetahui batas aman kadar gula, garam, atau lemak di dalam sebuah produk makanan, berikut panduannya: Lemak total: kurang dari 1750 mg lemak per 100 gram. Gula: kurang dari 2250 mg per 100 gram. Lemak jenuh: kurang dari 500 mg per 100 gram. Garam: kurang dari 1500 mg per 100 gram. Selain memperhatikan kandungan tersebut, kamu juga disarankan untuk memadukan makanan olahan dengan makanan segar agar lebih bernutrisi dan lebih sehat. Misalnya, kamu bisa menambahkan saus salad botolan pada salad sayur atau buah yang kamu olah sendiri, memadukan yoghurt kemasan dengan buah segar, atau makan sereal gandum yang dicampur dengan buah. Batasi konsumsi makanan olahan, dan pastikan kamu menjalani pola makan dengan nutrisi seimbang agar berat badan tetap terjaga. Selain itu, jangan lupa untuk memperbanyak konsumsi air putih dan berolahraga secara rutin. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter gizi untuk menemukan pola diet yang tepat agar kamu bisa memiliki tubuh yang langsing, namun tetap sehat.
DOMINOQQ POKER Uncategorized

Inilah 4 Manfaat Wasabi untuk Kesehatan Tubuh

PINOQQ LOUNGE –  Inilah 4 Manfaat Wasabi untuk Kesehatan Tubuh. Pecinta makanan Jepang tentu tidak asing dengan wasabi. Di balik rasanya yang pedas dan aromanya yang tajam, manfaat wasabi tidaklah sedikit. Beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya ternyata baik untuk kesehatan tubuh.

Inilah 4 Manfaat Wasabi untuk Kesehatan Tubuh - Alodokter

Wasabi berasal dari tanaman Eutrema japonicum, yaitu sejenis sayuran yang masih tergolong dalam kubis-kubisan. Di Jepang, tanaman ini dapat tumbuh liar di sepanjang aliran sungai yang bersih dan sejuk.

Wasabi memiliki aroma dan rasa yang khas, sehingga kerap di gunakan sebagai bahan tambahan untuk memperkaya cita rasa di berbagai jenis makanan, seperti sushi, mi, sup, dan daging panggang. Wasabi tersedia dalam berbagai bentuk, dan salah satunya adalah pasta. Pasta wasabi ini telah banyak di jual di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kandungan Nutrisi pada Wasabi

Selain rasanya yang unik, wasabi juga mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan Tubuh. Berikut ini adalah berbagai kandungan nutrisi yang terdapat di dalam wasabi:

  • Protein
  • Serat
  • Vitamin A dan vitamin C
  • Folat
  • Kalsium
  • Magnesium
  • Kalium
  • Zinc

Wasabi juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi serta memiliki kandungan zat alami yang bersifat antibakteri, antijamur, dan antiradang.

Manfaat Wasabi bagi Kesehatan Tubuh

Berkat kandungan nutrisi dan berbagai zat di dalamnya, ada banyak manfaat wasabi yang dapat Anda peroleh, di antaranya:Inilah 4 Manfaat Wasabi untuk Kesehatan Tubuh

1. Membasmi kuman

Tanaman wasabi memiliki senyawa aktif yang di sebut dengan isothiocyanates (ITC). Senyawa ini memiliki peran sebagai antibakteri. Itulah sebabnya mengapa wasabi kerap di sajikan dengan makanan mentah, seperti sushi dan sashimi.

Hal ini di karenakan wasabi dapat membasmi kuman pada makanan mentah, sehingga menurunkan risiko terjadinya keracunan makanan. Wasabi pun disebut dapat membasmi kuman di saluran kemih dan saluran pernapasan.

Meski berperan sebagai antibakteri, cara utama agar terhindar dari risiko keracunan makanan adalah dengan memasak bahan makanan hingga benar-benar matang sempurna.

2. Menjaga berat badan tetap stabil

Wasabi di ketahui dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini berarti wasabi dapat menunjang proses pembakaran jaringan lemak di dalam tubuh, sehingga berat badan pun bisa lebih terjaga. Meski demikian, manfaat wasabi untuk diet dan menurunkan berat badan masih perlu di teliti lebih lanjut

3. Meredakan peradangan

Peradangan adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, cedera, dan racun yang masuk ke dalam tubuh. Selain bersifat antibakteri, kandungan ITC pada wasabi juga bermanfaat untuk mengurangi peradangan.

Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak wasabi dapat menekan aktivitas sel-sel imunitas tubuh yang berlebihan, sehingga bisa meringankan peradangan. Tak hanya itu, wasabi pun di ketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan baik untuk memelihara kesehatan otak.

4. Membersihkan saluran pernapasan

Kandungan zat antiradang, antibakteri, dan antioksidan yang ada pada wasabi di ketahui berpotensi untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan, seperti sinusitis dan bronkitis.

Antibakteri pada wasabi juga bisa membantu membasmi kuman di saluran pernapasan. Sedangkan, kandungan antiradang dan antioksidannya dapat meredakan peradangan dan mencegah kerusakan sel-sel di saluran pernapasan.

Selain itu, aroma wasabi yang menyengat dan tajam juga dapat membantu meredakan gejala pilek serta merangsang pengeluaran lendir dari saluran pernapasan, sehingga napas menjadi lega.

Tips Mengonsumsi Wasabi

5 Fungsi Penting Wasabi pada Sushi & Sashimi, Wajib Ada Terus Nih!

Saat ini, wasabi sudah banyak tersedia di supermarket, khususnya supermarket yang menjual produk-produk impor dari Jepang. Meski demikian, wasabi segar yang diolah langsung dari tanaman wasa memiliki rasa dan aroma yang lebih menyegarkan daripada wasabi kemasan.

Sebelum mengonsumsi wasabi, Anda disarankan untuk mengikuti beberapa tips berikut ini:

  • Lihat tanggal kedaluwarsa dari produk wasabi kemasan yang dibeli.
  • Perhatikan cara mengonsumsi wasabi yang biasanya tercantum di bagian belakang kemasan produk.
  • Pastikan wasabi yang digunakan adalah wasabi asli dan bukan sekadar perasa.

Secara umum, wasabi dapat Anda konsumsi saat menyantap aneka hidangan Jepang. Namun, Anda pun bisa bereksperimen dengan wasabi untuk menciptakan aneka hidangan lain.

Meski secara umum aman di konsumsi, Anda tetap di sarankan untuk membatasi konsumsi wasabi. Hal ini guna mencegah munculnya efek samping akibat konsumsi wasabi secara berlebihan, seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.

Anda juga di anjurkan untuk membatasi konsumsi wasabi apabila sedang hamil, memiliki gangguan pendarahan, hendak menjalani operasi, atau sedang menjalani pengobatan tertentu. Jika Anda mengalami keluhan tertentu setelah mengonsumsi wasabi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *