ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK

Jenis Vaksin yang Di butuhkan oleh Perempuan

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah vaccination-1215279-1280-6dcfca403bec9e4cc532b37c2d16fbca_600x400.jpg
Jenis Vaksin yang Dibutuhkan oleh Perempuan

PinoQQ Lounge Jenis Vaksin yang Di butuhkan oleh Perempuan. Ada banyak hal yang dapat di lakukan untuk menjaga kesehatan perempuan, salah satunya dengan vaksinasi. Ada beberapa vaksin yang lebih di tekankan atau bahkan di khususkan untuk perempuan karena mereka lebih berisiko terhadap kondisi tertentu.

Apa saja vaksinasi yang di butuhkan oleh perempuan dan apa alasannya? Berikut ini telah kami rangkumkan informasinya buat kamu.

Vaksin human papillomavirus (HPV)

Hampir semua kanker serviks di sebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Di jelaskan The Woman’s Clinic, vaksin HPV bekerja paling efektif jika di berikan sebelum kontak seksual pertama. Karenanya, vaksin ini biasanya di berikan pada anak-anak berusia 11 atau 12 tahun.
Akan tetapi, untuk perempuan yang hendak menikah namun belum pernah mendapatkan vaksin HPV, biasanya di sarankan untuk mendapatkan vaksin ini sebagai salah satu bagian dari vaksin premarital. Untuk perempuan yang sudah pernah melakukan kontak seksual, vaksin HPV di berikan sebanyak tiga dosis.

Untuk perempuan yang sedang hamil, pemberian vaksin perlu di tunda hingga melahirkan. Begitu pula dengan orang yang sedang sakit berat, vaksinasi HPV perlu di tunda sementara waktu.

Vaksin tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap)

Vaksin Tdap memberi perlindungan terhadap tetanus, difteri, dan pertusis. Masalah kesehatan ini bisa mengancam jiwa.

Menurut laman Health Shots, pemberian vaksin ini perlu di ulangi setiap 10 tahun. Perempuan bisa mendapatkan vaksin Tdap kapan saja selama kehamilan, tetapi waktu yang ideal adalah pada minggu ke 27 hingga 36. Ini akan membantu melindungi ibu dan bayi selama proses persalinan.

Flu

Flu merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, muntah, dan diare. Di kutip dari March of Dime s, terserang flu saat hamil meningkatkan risiko mengalami persalinan prematur.

Bayi yang lahir prematur lebih berisiko memiliki berbagai masalah kesehatan dan mungkin perlu tinggal di rumah sakit lebih lama daripada bayi yang lahir sesuai waktu perkiraan lahir.

Vaksin flu aman di berikan sebelum dan selama kehamilan. Setiap tahun, vaksin flu baru di buat untuk melindungi dari tiga atau empat virus flu yang menurut para ilmuwan paling umum terjadi selama musim flu yang akan datang.

Baca Juga: Studi: Vaksin COVID-19 Tidak Berdampak Signifikan pada Menstruasi

Varicella

Perempuan usia subur yang tidak hamil dan belum pernah terkena cacar air harus mendapatkan vaksin varicella. Vaksin ini juga sangat direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.

Di terangkan laman The Woman’s Clinic, vaksin varicella tidak di anjurkan untuk perempuan yang sedang hamil. Untuk perempuan yang akan menjalani program hamil, diskusikan dengan ginekolog tentang skrining kekebalan varicella.

Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit serius yang di sebabkan oleh virus yang menyerang hati. Penyakit ini di sebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan infeksi seumur hidup, sirosis hati, kanker hati, gagal hati, dan kematian.

Vaksin hepatitis B tersedia untuk semua kelompok umur. Perempuan yang belum mendapatkan vaksin hepatitis B harus di vaksinasi selama kehamilan. Pasalnya, di jelaskan laman Medical News Today, virus hepatitis B dapat berpindah dari ibu ke bayi selama persalinan. Bayi yang terinfeksi hepatitis B memiliki kemungkinan 90 persen akan mengalami infeksi seumur hidup.

Vaksin MMR

Vaksin MMR melindungi dari campak, gondok, dan rubella. Ini merupakan virus yang dapat memicu kondisi serius, seperti kerusakan otak, tuli, bahkan kematian.

Vaksin MMR dosis pertama harus di berikan pada anak yang berusia 12 hingga 15 bulan. Kemudian, dosis kedua di berikan saat anak berusia antara usia 4 hingga 6 tahun, dan dosis selanjutnya pada usia 15 tahun.

Perempuan usia subur yang tidak sedang hamil dan tidak memiliki kekebalan terhadap campak, gondok, dan rubella harus mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin MMR.

Di jelaskan laman WebMD, setelah mendapatkan vaksin MMR, perempuan harus menunggu setidaknya 4 minggu sebelum hamil. Perempuan yang sedang hamil harus menunda vaksinasi MMR hingga persalinan. Aman bagi ibu menyusui untuk menerima vaksinasi MMR.

Vaksin Hib

Haemophilus influenzae tipe b (Hib) merupakan jenis bakteri yang dapat memicu infeksi yang mengancam jiwa. Vaksinasi menjadi cara terbaik untuk menghindari infeksi Hib serius. Bayi dan anak-anak paling berisiko terkena sakit parah sehingga vaksin ini biasanya di berikan sejak bayi hingga usia 1 tahun, di kutip dari National Health Service.

Jika anak tidak di vaksinasi saat masih bayi, tanyakan kepada dokter tentang bagaimana mereka bisa mendapatkannya. Umumnya, kamu hanya perlu di vaksinasi Hib saat dewasa jika sistem kekebalan tubuh lemah.

Jenis vaksin yang di butuhkan oleh perempuan mungkin lebih banyak dari daftar di atas. Untuk lebih pastinya, tanyakan vaksin apa saja yang kamu butuhkan sesuai kondisi kamu kepada dokter.

Mendapatkan vaksinasi merupakan cara yang aman dan efektif bagi para perempuan untuk melindungi kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit. Jadi, pastikan kamu mendapatkan semua vaksinasi yang penting, ya!

Baca Juga: Apakah Bayi Prematur Boleh Di beri Vaksin? Ini Saran Dokter

Sumber : jayapino.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *