Uncategorized

Kesalahan Orangtua Ajarkan Anak

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah pexels-cottonbro-studio-5990716-3f9cb23c451a63a4782ce552207d4790-2b2bec07f1e710a50e8e4e2c358cec10_600x400.jpg
Kesalahan Orangtua Ajarkan Anak

PinoQQ Lounge Kesalahan Orangtua Ajarkan Anak. Mengajarkan anak melakukan bersih-bersih rumah memanglah bukan pekerjaan yang mudah. Masih banyak anak yang enggan melakukan perintah orangtua, untuk sekadar merapikan kamar, menyapu, mencuci piring, dan sebagainya.

Padahal, pekerjaan rumah tersebut merupakan bagian penting dalam mendidik anak agar memiliki rasa tanggung jawab, terampil, dan mandiri. Supaya berhasil mendidik anak untuk mau mengerjakan pekerjaan rumah, kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan di bawah ini. Yuk, simak!

Membuat anak mengharapkan reward

Salah satu masalah awal yang kerap di temui adalah menciptakan kebiasaan anak melakukan pekerjaan rumah karena adanya imbalan atau reward. Cara ini gak baik untuk di terapkan karena anak-anak jadi belajar bahwa mereka gak perlu melakukan apa pun, kecuali ada reward yang di janjikan.

“Membayar anak-anak sebagai imbalan dalam menjalankan pekerjaan rumah dapat membuat mereka menganggap reward adalah hak yang harus di dapatkan,” kata sociologist, Heather Beth Johnson, di lansir Smart Parenting.

Daripada melakukan hal tersebut, lebih baik kamu menerapkan kebiasaan yang membuat anak patuh untuk menjalankan kewajibannya membersihkan rumah. Misalnya, anak akan mendapatkan hak istimewa, seperti waktu bermain gadget atau hangout bareng teman saat mereka telah menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu.

Selain itu, jangan lupa untuk berikan pujian pada anak yang baru mulai belajar membersihkan rumah tersebut. Catat!

Gak menjabarkan tugas rumah secara spesifik

Mengenalkan dan mengajarkan anak-anak atau remaja untuk melakukan pekerjaan rumah memang gak selalu mudah. Apalagi, kalau kamu selalu menyuruh anak dengan tugas rumah yang gak spesifik. Untuk itu, akan lebih efektif saat kamu mengajarkan secara jelas tentang apa saja, kapan, dan bagaimana tugas rumah yang harus anak kerjakan.

Saat ajarkan anak membersihkan rumah, kamu bisa memulainya dengan mengajarkan langkah-langkah yang tepat dan kapan tugas tersebut harus terselesaikan. Ingat, contoh dari orangtua akan sangat berguna untuk mendorong anak mau melakukan pekerjaan rumah.

Berteriak saat anak menolak melakukan pekerjaan rumah

Meneriaki anak untuk melakukan tugas gak akan pernah membuat anak lebih patuh dan termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Untuk itu, saat sudah mulai kesal, cobalah menarik napas dalam-dalam dan meminta anak menjalan kewajibannya secara calm.

Apabila merasa kesulitan, kamu bisa meminta bantuan pasanganmu dalam mengajarkan anak menjalankan kewajibannya. Jangan pula beri hukuman apalagi terkait fisik ke anak.

“Berteriak merupakan cara orang melepaskan amarah, tapi cara itu tidak efektif untuk mengubah perilaku orang lain,” kata clinical psychologist, Laura Markham, di lansir Parents.

Baca Juga: 5 Kiat Mengasuh Anak di Era Digital, Pilih Konten Ramah Anak

Terlalu mendesak anak untuk melakukan banyak hal dengan cepat

Untuk anak-anak yang baru di kenalkan dengan pekerjaan rumah, lebih baik memang memulai dari tugas yang paling ringan. Jangan langsung membuat anak menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang singkat.

Ajarkan anak secara bertahap, seperti mulai memberikan tugas membereskan kamar terlebih dahulu. Kemudian, seiring berjalannya waktu, cobalah untuk ajarkan membantu mencuci piring atau pekerjaan rumah lainnya. Biarkan mereka terbiasa untuk menjalankan kewajiban tanpa di minta.

Memaksa anak melakukan pekerjaan rumah sesuai cara orangtua

Memberi contoh bagaimana cara membersihkan pekerjaan rumah memang di butuhkan. Namun, kamu jangan memaksa anak untuk harus mengikuti caramu dalam melakukannya. Biarkan mereka menyelesaikan pekerjaan rumah sesuai caranya sendiri, asalkan tugasnya terselesaikan dengan baik.

Misal, kamu mencontohkan anak agar menyapu ruang tamu terlebih dahulu daripada mencuci piring, namun anak menginginkan sebaliknya. Kamu gak perlu melarang, cukup biarkan anak menyelesaikan tugas sesuai dengan urutan yang mereka inginkan.

Jangan membuat anak malah kesal dan jadi marah karena di tuntut untuk mengikuti cara orangtua. Padahal, tujuannya pun sama, yakni membuat rumah menjadi lebih bersih, bukan?

Itu dia lima kesalahan yang harus di hindari orangtua agar anak memiliki kesadaran untuk menjalankan kewajibannya membersihkan rumah. Semoga ulasan di atas membantu, ya!

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Etika Makan pada Anak, Biar Anak Terbiasa!

Sumber : jayapino.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *