BERITA VIRAL

Kisah-kisah bocah SD bertaruh nyawa, menyeberang jembatan rusak saat ke sekolah

PinoQQLounge Kisah-kisah bocah SD bertaruh nyawa, menyeberang jembatan rusak saat ke sekolah . Bocah-bocah siswa Sekolah Dasar (SD) ini bisa celaka jika jembatan yang mereka pakai menyeberang tiba-tiba putus. Ya, bocah-bocah SD ini saban harinya bertaruh nyawa dengan menyeberangi jembatan untuk pergi-pulang sekolah. Berikut ini kisah-kisah mereka dari melintasi jemban rusak, jembatan rubuh, hingga hanya mengndalkan kawat bekas jembatan bak Tarzan.

Bone

Kisah-kisah bocah SD bertaruh nyawa, menyeberang jembatan rusak saat ke sekolah
Bocah-bocah SD itu adalah SD Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone. Saban harinya, mereka harus bertaruh nyawa di bekas jembatan gantung itu untuk sampai kesekolahnya Bak Tarzan, mereka harus bergelantungan di sebuah tali kawat sepanjang 30 meter lebih yang melintang di atas Sungai Hulo. Maka jangan tanya kalau setiap kali hujan, mereka dengan terpaksa tidak masuk sekolah lantaran tali yang digunakan untuk melintas licin. Kabar yang diperoleh dari warga sekitar menyebutkan, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Biru, Cenrana dan Desa Palakka, Kecamatan Kahu itu sedah lama ambrol.PokerOnline

Jembatan putus saat menyeberang

Kisah-kisah bocah SD bertaruh nyawa, menyeberang jembatan rusak saat ke sekolah . Tak hanya di Bone, sejumlah siswa SD Kabupaten Lebak, Banten pun harus bertaruh nyawa demi menempuh ilmu. Bahkan, jembatan gantung penghubung dua desa di Lebak, Banten Jembatan penghubung Desa Tambak dengan Desa Pajagan, Kecamatan Sajira itu diduga karena lapuk dan kelebihan beban. Sebanyak 46 murid SD yang sedang menyeberang pun terjatuh ke aliran sungai yang mengalir deras. Jembatan sepanjang 100 meter yang dibangun pada tahun 2000 itu kini hanya menyisakan seutas tali sling yang masih terikat pada tiang jembatan. Sedangkan sebagian besar papan jembatan hanyut terbawa arus sungai. Tiga kampung di Desa Tambak, Kecamatan Cimarga pun kini terisolasi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tapi sejumlah siswa SD yang terjatuh ke dalam sungai mengalami luka-luka lantaran terbentur papan jembatan dan sebagaian terkena tali sling jembatan. Ironisnya, salah satu bocah yang diketahui bernama Surdi, kelas VI SD, kondisinya belum stabil dan hanya bisa terbaring di rumahnya. Setelah kejadian, Surdi jatuh pingsan karena tertimpa papan jembatan.

Maros

Kisah para siswa SD menantang maut juga ada di Desa Layya, Maros, Sulawesi Selatan. Bocah-bocah SD dari daerah itu terpaksa melewati jembatan gantung untuk menyeberang ke sungai tetangga untuk pergi-pulang sekolah. Sebagaimana foto ini, kondisi jembatan sudah begitu parah kerusakannya karena lapuk dimakan usia. Bahkan sudah banyak yang berlubang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *