Kalimat yang Sebaiknya Tidak Kamu Ucapkan pada Pasangan
ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN

Kalimat yang Sebaiknya Tidak Kamu Ucapkan pada Pasangan

PINOQQ LOUNGE – Kalimat yang Sebaiknya Tidak Kamu Ucapkan pada Pasangan. Sekalipun sudah menjalin hubungan yang lama, kamu tetap harus menjaga ucapan yang kamu lontarkan kepada pasangan. Pasalnya, ada kalimat-kalimat tertentu yang dapat melukai perasaan pasangan, bahkan bisa memicu pertengkaran.

Kamu juga harus “menyaring” setiap kalimat yang di ucapkan kepada pasangan, apalagi ketika sedang bertengkar atau berselisih paham. Secara tidak di sadari, mulutmu bisa saja mengeluarkan kalimat-kalimat tertentu yang bisa melukai perasaannya karena terkesan menyepelekan atau mengabaikan apa yang ia rasakan.

Padahal, menjaga lisan dan perasaan pasangan menjadi hal yang penting dalam menjalin sebuah hubungan. Ini bisa menjadi bukti bahwa komunikasi yang terjalin berjalan dengan baik sehingga membuat hubungan menjadi lebih langgeng.

Tahan Diri Mengucapkan Kalimat Ini

Jika kamu masih bertanya-tanya mengenai kalimat apa yang bisa membuat hubunganmu dan pasangan merenggang, berikut beberapa di antaranya:

1. “Kamu seharusnya tidak merasa begitu”

Kamu mungkin tidak berniat membuat pasangan merasa terpojok. Namun, semua kalimat dengan kata “seharusnya” cenderung bersifat menghakimi. Apalagi jika kamu mempertanyakan alasan pasanganmu merasakan hal tertentu.Sstt, Ini Kalimat yang Sebaiknya Tidak Kamu Ucapkan pada Pasangan

Ini karena perasaan orang dalam menanggapi sesuatu akan berbeda, sehingga kamu tidak bisa mengontrol apa yang sedang di rasakannya.

Jadi, saat ia mengekspresikan kesedihan, kecemasan, kemarahan, atau kekhawatiran, jangan hakimi ia dengan kalimat tersebut. Sebaiknya, dengarkan terlebih dahulu apa yang di rasakannya.

Setelah tenang, ajak ia untuk berdiskusi mengenai bagaimana seharusnya masalah tersebut di hadapi. Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa berkembang bersama tanpa perlu menggurui, apalagi menghakimi.

2. “Kamu terlalu sensitif“

Jangan ucapkan ke pasangan bahwa di rinya terlalu sesitif ketika ia sedang kecewa, sedih, atau sedang berbeda pendapat denganmu. Pasalnya, kata-kata tersebut hanya akan memperburuk keadaan karena dapat membuat kepribadiannya terasa terhakimi.

Lebih baik, coba pahami apa yang ia rasakan dan alami dari sudut pandangnya, bukan dari sudut pandangmu. Dengan begitu, kamu bisa memahaminya lebih jauh dan tahu apa yang perlu kamu lakukan pada situasi tersebut.

3. “Jangan menangis”

Biasanya pasangan pria dapat bereaksi macam-macam ketika melihat pasangannya menangis. Ada yang merasa canggung, malu, terganggu, atau bahkan marah.

Yang pasti, kalau pasanganmu menangis karena kesalahpahaman atau merasa tidak di pedulikan, hindari membuatnya semakin tidak nyaman dengan sekadar berkata, “Jangan menangis”.

Lebih baik, dengarkan keluh kesahnya hingga ia merasa tenang. Setelah itu, baru beri penjelasan dan ajak ia bertukar pikiran untuk menemukan jalan keluar terbaik. Ini tidak hanya berlaku pada wanita, pria juga, lho!

4. “Aku membencimu”

Saat merasa sakit hati, kesal, atau marah kepada pasangan, hindari mengucapkan kata “aku membencimu”. Kalimat ini mungkin hanya luapan kekesalanmu sementara, tapi efeknya bisa menyakiti perasaan pasangan. Jadi, sekesal atau semarah apa pun kamu kepada pasangan, hindari melontarkan kalimat ini.

Jika kamu merasa frustasi dengan sikapnya, lebih baik gunakan kata lain dalam mengungkapkannya, seperti “Aku mencintaimu, tapi aku tidak menyukai sikapmu ini,”

5. “Kalau kamu sayang aku, harusnya kamu melupakan masa lalumu”

Menerima seseorang itu berarti juga menerima masa lalunya. Hidup bersama bukan berarti pasangan harus menghapus semua masa lalunya. Justru masa lalu yang pernah di lalui olehnya telah membuat pasanganmu menjadi dewasa seperti sekarang.

Jadi, tidak perlu terus menerus memberi ultimatum, “Kalau kamu sayang, harusnya kamu tidak…”. Di sisi lain, kamu juga dapat mengutarakan keberatan jika merasa tidak nyaman dengan hal tertentu, misalnya jika ia berulang kali bercerita tentang mantan.

Coba deh, temukan keseimbangan agar kamu tidak terlalu mempermasalahkan masa lalu, sekaligus membiarkannya nyaman bercerita. Intinya, hindari menciptakan masalah dari permasalahan yang sebenarnya tidak ada. Pahami bahwa masa lalu ada sebagai pengalaman untuk kita belajar dan memperbaiki diri.

Selain contoh-contoh di atas, tentu saja banyak hal yang juga perlu di pertimbangkan sebelum di ucapkan, atau memilih kalimat lain yang lebih halus dan sesuai konteks.

Ini berlaku juga saat kamu dan pasangan sedang bertengkar. Meski sedang emosi, hindari melontarkan kata-kata kasar atau melecehkan, karena hal ini bisa membuat pasangan merasa sakit hati dengan ucapanmu.

Menjaga Komunikasi dengan Pasangan

Meski ada beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari untuk diucapkan kepada pasangan, bukan berarti kamu takut untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Pasalnya, komunikasi harus tetap dijalin dengan baik agar hubungan yang sehat dapat terus terjalin.

Sikap terbuka harus ditumbuhkan supaya pasangan bisa menjadi tempat berbagi cerita dan mencurahkan keluh kesah, sehingga ia bisa menjadi dirinya sendiri. Jadi, saling jujur terhadap kondisi masing-masing perlu dilakukan untuk memperkuat komitmen.

Oleh karena itu, mulai sekarang cobalah berlatih untuk saling mendengarkan dan menerima pernyataan satu sama lain, tanpa merasa perlu menghakimi. Sesungguhnya kemampuan untuk tidak menghakimi dimulai dari kemampuan menerima diri sendiri. Kalau kamu bisa menerima kekurangan diri, kamu akan lebih mudah menerima kekurangan pasanganmu.

Sudah tahukan kalimat-kalimat apa saja yang sebaiknya kamu hindari untuk diucapkan kepada pasangan? Jika kamu sudah melakukannya, tapi komunikasi yang terjalin tetap tidak baik, cobalah untuk mendiskusikannya dengan kepala dingin.

Apabila kamu sulit untuk mengungkap perasaan atau pendapatmu kepada pasangan, coba konsultasikan kepada psikolog. Terlebih jika apa yang kamu ungkapkan sering disalahartikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *