Uncategorized

Memahami Sistem Reproduksi Pria Berserta Aneka Fakta dan Fungsinya

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Memahami Sistem Reproduksi Pria Berserta Aneka Fakta dan Fungsinya PINOQQ Lounge – Belum selesai mengumumkan, suasana kelas biasanya langsung riuh, terutama para siswa laki-laki! Tidak heran, karena baik siswa dan siswi pun penasaran dengan fungsi organ reproduksi masing-masing.

Sama pentingnya dengan edukasi seks, pengetahuan tentang anatomi dan fungsi organ reproduksi bisa membuat seseorang waswas akan kebersihan dan kesehatan diri. Selain itu, memahami organ reproduksi dapat membantu mengantisipasi bila ada masalah atau gangguan.

Yuk, simak fakta-fakta seputar sistem reproduksi pria beserta fungsinya:

Apa itu sistem reproduksi pria?

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Sistem reproduksi pria adalah pengelompokan organ yang membentuk sistem reproduksi dan saluran ekskresi pria, dalam hal ini saluran kencing. Secara keseluruhan, sistem reproduksi pria memiliki fungsi utama:

  • Produksi, pemeliharaan, dan pengangkutan sperma air mani (sel reproduksi pria) dan air mani (cairan pelindung di sekitar sperma)
  • Ekskresi sperma ke dalam saluran reproduksi perempuan
  • Produksi dan ekskresi hormon seks pria

Singkatnya, organ-organ dalam sistem reproduksi pria berfungsi untuk ekskresi limbah cair dalam bentuk buang air kecil, melakukan hubungan seksual, dan membuat anak.

Sistem reproduksi eksternal

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Sistem reproduksi laki-laki sebagian besar terletak secara eksternal, atau di luar rongga perut dan panggul. Bagian eksternal dari sistem reproduksi pria mencakup penis, skrotum, testis, dan epididimis. Yuk, kenali keempat organ ini.

Memahami Sistem Reproduksi Pria Berserta Aneka Fakta dan Fungsinya

Penis

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Penis adalah organ utama sistem reproduksi pria untuk buang air kecil dan aktivitas seksual.

  • Akar: bagian penis yang menempel pada dinding perut bagian bawah
  • Batang: tubuh penis yang terdiri dari tiga bilik berisi jaringan ereksi khusus seperti spons. Spons ini terdiri dari ribuan ruang besar yang terisi dengan darah saat terangsang. Saat penis terisi darah, ia menjadi kaku. Kulit penis kendur dan elastis, memungkinkan terjadinya perubahan ukuran penis selama ereksi
  • Kepala: ujung penis yang berbentuk kerucut, ditutupi dengan lapisan kulit yang longgar yang disebut kulup. Baik karena alasan keagamaan, budaya, atau kesehatan, kulup ini terkadang diangkat dengan prosedur yang disebut sirkumsisi atau sunat

Selain itu, di bagian kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan ujung dari saluran kemih atau uretra, saluran internal yang mengangkut air mani dan urine ke luar tubuh. Selain itu, kepala penis juga memiliki saraf-saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

Pria mencapai klimaks seksual atau orgasme, terjadilah ejakulasi dan sperma pun memancar keluar dari lubang bukaan di kepala penis.

BACA JUGA : Manfaat Oregano untuk Kesehatan

Skrotum

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Skrotum adalah kantung kulit yang berbentuk bak kantung longgar yang menggantung di bawah penis. Organ ini menyimpan buah zakar atau testis, saraf-saraf, dan pembuluh darah. Dengan kata lain, skrotum adalah organ pelindung testis, menjaganya agar tetap kondusif.

Otot pada dinding skrotum membuatnya mengencang dan mengendur, sehingga mendekatkan testis ke tubuh agar hangat dan terlindung, atau menjauh dari tubuh agar suhu mendingin.

Testis

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Di dalam skrotum, terdapat testis yang berbentuk oval.

Testis bertanggung jawab pada produksi sperma atau spermatogenesis dan hormon seks utama pria, testosteron.

Epididimis

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Organ eksternal terakhir di daftar ini adalah epididimis, organ berbentuk tabung panjang yang melingkar yang menempel dengan testis.

Spermatozoa masih belum matang dan tidak mampu membuahi. Saat spermatozoa berkembang dewasa, adalah tugas epididimis untuk membawa sperma dewasa. Selama gairah seksual pria memuncak, maka kontraksi membuat sperma masuk ke organ vas deferens.

Sistem reproduksi internal

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Selain sistem reproduksi eksternal, sistem reproduksi pria juga memiliki berbagai saluran internal. Terletak di dalam tubuh, sistem reproduksi internal juga tidak kalah penting dalam menjalankan fungsi reproduksi pria. Sistem reproduksi internal terdiri dari:

  • Vas deferens: organ berbentuk tabung panjang berotot yang bergerak dari epididimis ke rongga panggul, tepat di belakang kandung kemih. Vas deferens bertugas mengangkut sperma matang ke uretra sebagai persiapan untuk ejakulasi
  • Saluran ejakulasi: organ ini dibentuk oleh koneksi antara vas deferens dan vesikula seminalis. Saluran ejakulasi bermuara di uretra
  • Uretra: saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh, sehingga disebut saluran kemih. Pada laki-laki, uretra memiliki fungsi tambahan untuk mengeluarkan air mani saat mencapai orgasme atau ejakulasi.
  • Vesikula seminalis: organ yang menempel pada vas deferens di dekat pangkal kandung kemih. Vesikula seminalis membuat cairan kaya gula (fruktosa) yang menyediakan sumber energi bagi sperma dan membantu kemampuan gerak (motilitas) sperma. Cairan vesikula seminalis membentuk sebagian besar volume cairan ejakulasi
  • Kelenjar prostat: organ yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum yang menyumbangkan cairan tambahan di ejakulasi. Cairan prostat juga membantu sperma agar tetap sehat. Uretra, saluran yang membawa cairan ejakulasi untuk dikeluarkan saat orgasme, mengalir melalui pusat kelenjar prostat
  • Kelenjar bulbourethral: organ yang terletak di sisi uretra, tepat di bawah kelenjar prostat. Disebut juga “kelenjar Cowper”, kelenjar bulbourethral menghasilkan cairan bening nan licin yang bermuara langsung ke uretra. Cairan ini berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralkan kadar pH pada uretra dari sisa urine

Sistem reproduksi bergantung pada hormon

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Sesuai definisinya, tugas utama sistem reproduksi laki-laki adalah untuk “berkembang biak” dengan membuahi sel telur pada sistem reproduksi perempuan lewat aktivitas seksual.

Akan tetapi, sistem reproduksi, baik laki-laki maupun perempuan, tidak langsung berfungsi saat lahir. Meski sudah ada sejak lahir, sistem reproduksi baru akan menjalankan fungsinya ketika pubertas. Pada laki-laki, kelenjar pituitari baru bekerja saat pubertas dan menghasilkan hormon testosteron, hormon seks pria.

Seluruh sistem reproduksi pria bekerja karena hormon. Hormon sendiri adalah senyawa kimia yang menstimulasi dan mengatur aktivitas sel dan organ tubuh.

  • Perangsang folikel atau FSH: untuk proses spermatogenesis
  • Luteinizing atau LH: untuk menstimulasi produksi testosteron sebagai tahap lanjutan spermatogenesis
  • Testosteron: faktor tambahan dalam spermatogenesis dan perkembangan karakteristik pria semasa pubertas, seperti:
    • Penambahan massa dan kekuatan otot
    • Penambahan massa tulang
    • pertumbuhan tinggi badan
    • Penambahan ukuran sistem reproduksi internal dan eksternal
    • Penambahan libido
    • Distribusi lemak
    • Suara menjadi berat
    • Tumbuhnya rambut pada area tubuh seperti ketiak hingga sekitar organ kemaluan

Laki-laki juga bisa mengalami menopause

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Identik pada perempuan, menopause adalah kondisi akhir dari sistem reproduksi. Berbeda dengan ovarium, kemampuan sekresi hormon pada testis pria tidak berakhir. Jadi, kalau sehat, kaum adam bisa tetap “perkasa” hingga di atas 80 tahun!

Akan tetapi, terdapat beberapa perubahan minum pada fungsi testis pada usia 45-50 tahun, dan perubahan besar pada usia 70 tahun. Di beberapa pria, produksi hormon bisa menurun.

Memahami Sistem Reproduksi Pria, Aneka Fakta dan Fungsinya

Jika kadar testosteron rendah, muncul gejala-gejala seperti berkurangnya libido, kelelahan, hingga depresi. Salah satu opsi pengobatan adalah terapi penggantian hormon. Akan tetapi, terapi ini memiliki efek samping seperti risiko besar kanker prostat dan aterosklerosis.

Sebelum terapi penggantian hormon, kaum adam harus menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium lengkap. Hingga saat ini, manfaat terapi penggantian hormon masih diperdebatkan. Maka dari itu, diperlukan konsultasi dengan dokter mengenali opsi terbaik untuk mengatasi masalah pada sistem reproduksimu.

Itulah beberapa fakta mengenai sistem reproduksi pria, dari sistem reproduksi eksternal hingga internal. Dengan informasi ini, diharapkan kaum adam bisa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan menjaga perilaku agar tidak terkena penyakit menular seksual.

BACA JUGA : Tanda Perubahan pada Tubuh Wanita saat Intim Berhubungan Seksual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *