8 Cara Membuat Suara Menjadi Merdu, Jaga Pola Hidup Sehat
BANDARQ BERITA KESEHATAN TIPS & TRICK

Pelajaran Hidup dari Bertani

PINOQQ LOUNGE – Pelajaran Hidup dari Bertani. Sebagai negara agraris, kamu tentu sudah gak asing dengan pemandangan persawahan. Sawah-sawah terhampar luas sejauh mata memandang di daerah-daerah yang menjadi lumbung padi. Beras yang di hasilkannya pun menjadi makanan pokok mayoritas masyarakat.

Namun, pernahkah kamu merenungkan pelajaran yang tersembunyi di balik bertani padi di sawah? Jika ada sawah di sekitarmu, cobalah duduk-duduk menenangkan diri sambil mengamati aktivitas yang berlangsung di sana dari musim tanam sampai masa panen nanti. Kamu bakal memperoleh banyak pelajaran hidup yang relevan buat di terapkan dalam kehidupanmu seperti berikut ini.

1. Berawal dari tanah becek yang sulit di pijak menjadi padat dan stabil

6 Pelajaran Hidup dari Bertani di Sawah, Disiplin dan Kerja Sama

Di awal masa tanam, sawah beceknya bukan main. Bahkan bisa terlihat seperti kebanjiran hingga tak tampak permukaan tanahnya. Hanya garis-garis pematang yang terlihat. Itu pun sangat sulit di lalui oleh orang yang gak terbiasa berjalan di atasnya.

Tanah yang begitu banyak mengandung air membuatnya tak stabil saat di pijak. Kamu sangat mudah terjatuh setiap melangkah. Akan tetapi, datanglah lagi ke sawah yang sama mendekati masa panen. Tanahnya telah jauh lebih kering dan kamu dapat dengan mudah berjalan bahkan berlari di pematang sampai jauh ke tengah sawah.

Begitu pula kehidupanmu di awal menjadi pribadi dewasa, tidak stabil seperti sawah yang becek. Pekerjaan dan kondisi finansialmu belum mantap. Bahkan kamu masih sering di buat galau oleh urusan asmara, konflik dengan teman, dan sebagainya.

Ini tidak berarti diri mu bakal selamanya hidup dalam ketidakstabilan. Perlahan-lahan kehidupanmu bakal bergerak ke kondisi yang lebih mapan. Tak cuma mapan secara materi, melainkan juga cara berpikir dan merespons berbagai hal.

2. Mundur saat menanam untuk hasil yang baik

6 Pelajaran Hidup dari Bertani di Sawah, Disiplin dan Kerja Sama

Petani menanam bibit padi dengan cara berjalan mundur, bukan maju. Ini seperti orang yang mengepel lantai yang berbeda dari menyapu. Ternyata, melangkah mundur gak selalu buruk. Justru hasil menanam bibit padi akan kacau bila kamu terus melangkah maju. 

Bibit yang masih kecil-kecil malah terinjak-injak dan mati. Dalam hidup pun demikian, maju terus pantang mundur kadang gak berlaku. Ada situasi-situasi yang perlu di sikapi dengan mengambil langkah mundur dulu.

Namun, mundurmu bukan buat menyerah melainkan mencari cara yang lebih baik dan menghimpun kekuatan untuk meraih sesuatu. Maka jangan merasa gagal ketika kondisi gak memungkinkan untuk kamu maju. Ingat-ingat cara petani menanam padi. Meski mereka berjalan mundur, hasil tanamnya hidup terus hingga panen raya.

3. Padi makin berisi makin merunduk

6 Pelajaran Hidup dari Bertani di Sawah, Disiplin dan Kerja Sama

Peribahasa ini tentu sudah gak asing buatmu. Ya, padi yang sudah menguning mengajarimu untuk selalu rendah hati. Ilmu dan harta boleh banyak, tetapi jangan sampai kamu menjadi pribadi yang sombong. Justru dengan segala yang di miliki, diri mu mestinya tambah low profile.

Ini penting supaya kamu bisa memberi banyak manfaat untuk kehidupan. Jika kesombongan menguasaimu, ilmu dan hal-hal yang di punyai cuma di nikmati seorang diri. Gak ada kerelaan buat membaginya lantaran kamu terlalu khawatir orang lain bakal melampauimu.

Kian tinggi posisimu, kian diri mu perlu bersikap santai. Jangan takut kualitas diri mu menjadi tidak terlihat gara-gara sikap rendah hati. Malah sikap itu akan membuatmu menonjol di antara orang lain tanpa terkesan ingin di puji.

4. Satu batang padi berisi banyak bulir

6 Pelajaran Hidup dari Bertani di Sawah, Disiplin dan Kerja Sama

Pada satu batang padi yang siap panen terdapat ratusan bulir. Ini menjadi pelajaran agar kamu juga menjadi pribadi yang produktif. Diri mu memang cuma satu dan punya masa sehat, usia, serta pengetahuan yang terbatas. 

Akan tetapi gunakan masa sehat, umur, serta pengetahuan tersebut untuk menghasilkan sebanyak mungkin hal yang bermanfaat. Kamu bisa kalau mau. Jangan suka berpangku tangan dan merasa gak apa-apa bila diri mu tidak memberikan kontribusi lebih dalam kehidupan.

Semua orang dapat menjadi manusia yang berguna bagi kehidupan melalui bidang masing-masing. Kemampuanmu untuk berkarya sebenarnya besar, tetapi sering kali di kecilkan oleh rasa malas diri sendiri. Juga, pemikiran bahwa biar orang lain saja yang melakukannya. Padahal, bila semua orang bergerak sesuai dengan keahliannya, hasilnya bakal lebih berdampak.

5. Menanam pada saat yang tepat agar panen tak terlambat

6 Pelajaran Hidup dari Bertani di Sawah, Disiplin dan Kerja Sama

Hidup bergantung pada alam harus sangat disiplin. Seperti petani padi yang memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mulai menanam. Jangan sampai waktu tanam terlambat yang membuat tanaman padi gak memperoleh air hujan yang cukup. Nanti hasil panennya akan buruk.

Begitu pula menanam terlalu awal ketika musim masih kering kerontang juga tak akan berhasil. Kedisiplinan dengan tetap melihat situasi wajib kamu miliki. Sesederhana apa pun cita-citamu bakal sukar di raih tanpa kedisiplinan dan pemahaman mengenai waktu yang tepat.

Bila telah tiba saatnya untuk kamu bekerja misalnya, jangan menunda-nunda lagi. Kelihatannya ini hanya kebiasaan sepele. Namun ketika kamu terus mengulanginya sampai bertahun-tahun sesungguhnya diri mu sedang membangun jalan menuju kesuksesan. Tanpa terasa diri mu sudah makin mendekatinya.

6. Makin luas sawah makin banyak orang yang bekerja

6 Pelajaran Hidup dari Bertani di Sawah, Disiplin dan Kerja Sama

Apabila luas sawah gak seberapa, satu orang penggarap saja mungkin sudah cukup untuk menyiapkan tanah, menanam, hingga kelak memanennya. Tapi tambah luas ukuran sawah, tentu tambah banyak penggarap yang di butuhkan. Utamanya pada masa tanam dan panen.

Kerja sama seperti ini penting bila diri mu ingin memperbesar pencapaian atau meluaskan bidang usahamu. Sehebat apa pun diri mu bakal bertemu dengan keterbatasan dan berkeras untuk tidak bekerja sama dengan orang lain berarti menghentikan langkahmu. Tetapi bekerja sama dengan terlalu banyak orang juga gak efektif dan efisien.

Maka bekerjasamalah sesuai dengan kebutuhanmu, tidak kurang maupun melebihinya. Bisa pula kerja sama bersifat temporal atau hanya pada saat-saat tertentu. Ketika kamu bisa mengurusnya sendiri, kerja sama di hentikan sesuai dengan kesepakatan. 

Itulah enam hikmah yang dapat di ambil dari memperhatikan kerja petani di sawah. Resapi dan terapkan setiapnya di situasi hidupmu yang sesuai. Berbekal pelajaran hidup tersebut, semoga kamu dapat mencapai kehidupan yang baik dan memuaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *