BERITA UNIK

Perang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata

PinoQQLoungePerang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata. Sejak dulu manusia selalu mengeksploitasi hewan demi keegoisan semata. Bahkan hewan pun sudah dieksploitasi untuk perang sejak zaman kuno, contohnya kuda perang dan anjing yang sudah ada selama berabad-abad. Tetapi kadang-kadang, negara menggunakan hewan dengan cara yang tidak biasa dan aneh untuk misi pemboman, berburu burung, dan bahkan membaca peta. Apa saja, ya hewan-hewan itu?

Lebah di Tanga, Afrika

Perang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata

Selama perang Dunia I di Afrika Timur, tepatnya di kota pelabuhan Tanga, terjadi pertempuran antara Pasukan Ekspedisi Inggris India, pasukan kolonial Jerman dan juga lebah madu lokal. Komandan Inggris Arthur Aitken mengira bahwa ada ranjau di pantai Tanga, jadi ia mendaratkan pasukan sejauh tiga kilometer dari Tanga. Keesokan harinya, Aitken memerintahkan pasukannya ke kota. Pasukan Jerman sudah siap untuk menghadapi serangan itu, menghabisi pasukan India dengan tembakan senapan mesin. Chaos mencengkeram medan perang, banyak unit mundur dan menolak untuk melanjutkan serangan mereka. Pertempuran sudah sangat parah, tetapi pasukan lebah mulai menyerang.

Monyet terlatih di China

Perang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata

Perang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata. Sebelum ada laser-guided bomb (LGB) atau bom yang dipandu dengan laser, tentara di zaman kuno harus menggunakan taktik non-konvensional untuk mengirimkan bahan peledak tepat di tempat sasaran. Jadi di masa lalu, hewan menjadi bom berjalan. Selama pertempuran Tiongkok kuno dari Dinasti Song Selatan, monyet digunakan sebagai bom hidup. Mereka diberi jaket jerami dan dicelupkan ke dalam minyak lalu disundut api, dan monyet-monyet itu dilepaskan ke kamp musuh.  PokerOnline

Lumba-lumba anti terorisme

Perang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata

Lumba-lumba sangat cerdas, dan karena tragedi 9/11, menurut USA Today, Amerika Serikat mulai melatih mereka sebagai senjata anti-teroris. Ahli biologi kelautan sudah lama mengetahui bahwa lumba-lumba dapat dilatih dan mampu melakukan tugas-tugas yang setara dengan pemecahan masalah manusia. Khawatir jika teroris bisa menyusup ke perairan Amerika Serikat, ahli biologi Angkatan Laut mulai melatih lumba-lumba. Pada tahun 2003, lumba-lumba bertugas di luar negeri untuk membersihkan pelabuhan dari ranjau, sehingga Marinir dapat mendarat dengan aman. Di negara bagian Washington, lumba-lumba berpatroli di perairan dekat Naval Base Kitsap-Bangor, mengawasi teroris yang bermaksud melumpuhkan kapal selam nuklir yang ditempatkan di sana.

Merpati fotografer

Perang Yang Menggunakan Hewan Sebagai Senjata

Pada awal Perang Saudara Amerika, para pemimpin militer menyadari bahwa pengintaian udara sangat penting dalam pertempuran. Namun pesawat pengintai adalah sasaran empuk bagi tembakan musuh. Menurut Tree Hugger, Dokter Jerman, Julius Neubronner, menyadari bahwa ini adalah masalah bagi pasukan Jerman. Dan pada tahun 1908 ia menemukan inovasi kamera yang dipasangkan pada merpati. Kamera itu cukup kecil dan terpasang pada merpati yang terlatih. Namun Neubronner menyadari bahwa merpati tidak dapat mengoperasikan kamera, jadi ia memasang timer pada kamera. Ketika merpati dilepaskan, mereka akan terbang di atas target dan kamera akan mengambil gambar secara otomatis dengan timer. Ketika Perang Dunia I, merpati-merpati itu diterjunkan, tetapi tidak ada catatan pasti seberapa efektifnya burung-burung itu melakukan tugasnya.

Operasi Kuwaiti Field Chicken

Salah satu penemuan paling mengerikan dalam peperangan modern adalah gas beracun. Sejak diperkenalkan ke medan perang dalam Perang Dunia I, tentara segera mencari cara untuk mendeteksi gas sehingga para prajurit punya waktu untuk mengenakan topeng gas mereka. Ketika Amerika Serikat pergi berperang dalam Operasi Badai Gurun, komandan militer tahu bahwa tentara Irak memiliki senjata gas beracun, jadi ia mencari cara agar para prajuritnya selamat.  Operasi Kuwaiti Field Chicken dicetuskan dan menggunakan ayam sebagai detektor gas bergerak. Ayam dipilih karena memiliki sistem pernapasan yang sensitif. Jika gas beracun terdeteksi, mereka akan mati di hadapan manusia. Pada uji kelompok ayam pertama, ayam-ayam itu ditempatkan di pangkalan militer, namun di pagi hari semua ayam itu mati.

Babi pengusir gajah

Gajah perang adalah tank perang pada zaman kuno. Pertama kali muncul pada 400 SM selama perang India, gajah perang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia pada masa itu, membuat musuh ketakutan saat gajah itu muncul di medan pertempuran. Setelah Alexander Agung wafat dalam upayanya untuk menaklukkan dunia, para jenderalnya masih meributkan sisa-sisa kekaisaran, dan beberapa gajah bekas perang. Selama perang berikutnya, Jenderal Antigonus II Gonatus menyerang kota Megara untuk menguasainya. Dia menggunakan gajah untuk mengambil alih pengepungan. Orang-orang Megaria sudah menyiapkan strategi lain, mereka memiliki satu ton babi dan menyusun rencana untuk menyerang musuh. Selama perang di peradaban kuno, babi digunakan untuk menakuti gajah. Menurut Military Factory, Republik Romawi pun pernah menggunakan gerombolan babi untuk menakuti gajah perang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *