Saran Dari Psikolog Mengenai Edukasi Seks Pertama Kali
Uncategorized

Saran Dari Psikolog Mengenai Edukasi Seks Pertama Kali

PINOQQ LOUNGE – Saran Dari Psikolog Mengenai Edukasi Seks Pertama Kali

Padahal edukasi mengenai hal ini sangat penting untuk dilakukan, khususnya oleh orangtua. Bila orang tua tidak memberi edukasi seks, reproduksi, dan seksualitas yang baik kepada anak.

Dikhawatirkan anak akan mempelajarinya dari tempat lain, dan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai keluarga mungkin terlewatkan.

Edukasi seks kepada anak bisa tricky. Namun, saran dari Saran Dari Psikolog, M.PsiT, ini bisa menjadi panduan!

Edukasi seks di Indonesia masih rendah

Menurut Saran Dari Psikolog, sebanyak 7,3 persen dari seluruh anak usia sekolah dasar tidak melanjurkan sekolahnya, sehingga tidak banyak yang mendapat edukasi seks di sekolah.

Jadi, pelajaran edukasi seks yang ada di buku biologi dan yang ada di rumah masyarakat itu memiliki gap yang besar.

Padahal, edukasi seks juga mengajarkan bagaimana anak-anak dan remaja dapat menjadi seseorang yang bertanggung jawab.

Pertama, ajarkan biologi dan fisiologi

Untuk mengatasi kecanggungan tersebut, Tika menganjurkan untuk mengajarkan anak mengenai anatomi tubuh manusia, karena itu juga merupakan bagian dari edukasi seks.

Paling mudah lewat biologi dan fisiologi. Mulai saja dari anatomi tubuh manusia, yang bisa diajarkan ketika anak-anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki bentuk kelamin. Anak-anak bisa belajar anatomi lewat jenis kelaminnya,“ Tika menyarankan.

Perspektif fungsi seksual juga termasuk perspektif fungsi psikososialnya. Ini dasar pendidikannya.”

Contoh kegiatan memperkenalkan bagian tubuh manusia bisa melalui buku atau video interaktif bisa jadi opsi bagi orangtua agar tidak canggung. Bila ada museum mengenai anatomi tubuh manusia, ini juga bisa jadi opsi agar anak tidak terintimidasi.

Guru dan orangtua harus terbuka untuk memberi pengertian

Seterjun-terjunnya saya dalam mendalami perilaku psikologi seksual, mengajar melalui buku ‘Our Sexuality’ itu tidak berbanding lurus dengan keterbukaan orangtua,” kata Tika.

Tika mendorong agar orangtua maupun guru untuk lebih terbuka dalam edukasi seks. Dalam pengalamannya, Tika memberikan tugas agar siswanyameng-interview orangtua mengenai kehidupan seks. Ia mengungkapkan bahwa beberapa murid membutuhkan waktu yang lebih lama karena orangtua tidak terbuka.

Orangtua atau guru harus mengubah pola pikir bahwa seks berasal dari Sang Pencipta manusia dan bermanfaat untuk perkembangan manusia,” kata Tika.

Kebahagiaan orang tua tahu bahwa calon bayinya laki-laki atau perempuan, harusnya konsisten dengan ketika anak masuk ke masa akil balig di mana semua berubah masa pubertas,” lanjutnya.

Tika juga menjelaskan bahwa seharusnya orangtua ataupun guru lebih terbuka, karena dari edukasi seks kepada anak, anak jadi belajar bagaimana seharusnya mereka menghargai diri sendiri, bagaimana cara terhindar dari penyakit menular seksual, serta menjaga kesehatan tubuh mereka.

Alasan mengapa edukasi seks sangat penting untuk anak

Tika juga mengatakan kalau kematangan sistem hormonal fungsi seksual akan mengambil alih tubuh yang sedang berubah, dan itu adalah pada masa pubertas.

Masa remaja adalah masa paling krusial, membingungkan. Di sinilah remaja membutuhkan perhatian paling tinggi dalam perkembangan untuk jadi orang dewasa,” ujar Tika.

Edukasi seks sangat penting karena beberapa remaja yang sudah mengalami pubertas aktif secara seksual, sehingga jika mereka berhubungan intim tanpa edukasi mereka dapat hamil di luar nikah, ataupun terkena penyakit menular seksual.

Di ranah media digital seperti sekarang ini, tidak menutup kemungkinan mereka akan menghadapi rayuan dari dunia maya. Inilah yang sangat sulit dipantau orangtua, sehingga anak nantinya tidak siap ketika harus hidup berdampingan.

Tika turut menekankan untuk menanamkan pentingnya menghormati diri sendiri dalam edukasi seks, sehingga ini bukan cuma semata-mata pelajaran tentang aktivitas seksual.

Butuh normalisasi

Masyarakat butuh normalisasi mengenai edukasi seks. Misalnya, ketika seseorang sudah mengalami mimpi basah atau menstruasi. Tika yang merupakan psikolog anak menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap topik yang berhubungan seks itu ‘haram’.

Padahal, edukasi seks lebih dari pubertas, yang juga mengajarkan anak mengenai kebahagiaan dan kesehatan tubuh.

Edukasi seks sangat penting dilakukan dan harus dimulai sedini mungkin. Ingat, seks bukanlah sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.

BACA JUGA : Manfaat Bersepeda Secara Rutin, Kalian Harus Coba Yah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *