Seni Rupa Indonesia di Mata Kolektor Ternama Deddy Kusuma
BERITA UNIK

Seni Rupa Indonesia di Mata Kolektor Ternama Deddy Kusuma

PinoQQ Lounge– Seni Rupa Indonesia di Mata Kolektor Ternama Deddy Kusuma.Dalam rangkaian penyelenggaraan Art Jakarta 2019, kolektor seni ternama Indonesia Deddy Kusuma membuka galeri pribadinya dikunjungi para tamu asing. Ada puluhan karya lukis dan sejumlah patung yang dipamerkan pada Sabtu malam, 31 Agustus 2019.

Tak ada satu tema khusus yang dipilihnya malam itu. Meski begitu, pengusaha properti tersebut mengaku seluruh karya seni yang ditampilkan saat itu diseleksi oleh kurator.

“Bukan semuanya terkenal, tapi yang bagus,” kata Deddy kepada Liputan6.com.

Lelaki yang mengawali hobi koleksinya pada 1980an tersebut mengaku karya seni dalam pameran mini itu hanya sekitar 10 persen dari seluruh koleksinya. Ia tak memilih genre tertentu, nyaris semua aliran lukisan dimilikinya, mulai dari realis, abstrak, modern art, hingga kontemporer.

“Orang bilang saya punya koleksi gado-gado, model apapun, dari yang udah meninggal sampai yang baru kemarin. Ya enggak apa-apa, gado-gado juga enak,” candanya setiap disinggung soal koleksinya.

Dari puluhan koleksi karya seni yang ditampilkan, ada satu lukisan terbaru yang ikut dipamerkan. Karya pelukis asal Yogyakarta bernama Justian Jafin Rock W yang menyentil kehidupan seniman di Bantul. Poker Online

“Sebulan dua bulan lalu baru saya beli. Saya lihat ada style baru. Warnanya juga baru. Kita memang harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak ketinggalan,” kata Deddy.

Butuh Regenerasi

Seni Rupa Indonesia di Mata Kolektor Ternama Deddy Kusuma

Meski hingga kini masih rutin membeli benda seni, Deddy menyatakan Indonesia membutuhkan regenerasi kolektor seni. Ia menyebut para kolega yang seusia dirinya, kebanyakan sudah merasa cukup. Kalau pun masih ada minat, kebanyakan mereka memilih membeli seni klasik, seperti realis.

“Anda tahu apa yang orang tua katakan soal seni kontemporer? Rubbish, gambar acak-acakan…Sementara, orang-orang muda enggak terlalu suka realis. Zaman sudah berkembang,” tuturnya.PinoQQ

Ia optimistis harapannya bisa terkabul setelah melihat para tamu yang hadir dalam pembukaan Art Jakarta pada Jumat, 30 Agustus 2019. “Itu sudah mulai,” ujarnya.

Di sisi lain, perkembangan seni rupa Indonesia juga tergantung pada kolektor luar negeri. Maka itu, sambung Deddy, pemasaran harus digencarkan. Melihat galeri dari luar negeri, mereka sangat agresif, aktif, dan mengemas karya seni dengan sangat baik.

“Kita harus keluar, bikin exhibition di luar negeri. Ikut art fair,” ujarnya.

Baca Juga : Dampak Negatif Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *