Stress
BERITA UNIK

Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh Anda Saat Stress?

Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh Anda Saat Stress?

PinoQQLounge | Tubuh manusia memang diciptakan untuk dapat beradaptasi terhadap stress dalam jangka pendek. Akan tetapi, bila stress berlangsung dalam waktu lama, maka tubuh manusia pun menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis gangguan kesehatan. Di bawah ini Anda dapat melihat berbagai pengaruh stress terhadap tubuh manusia. Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh Anda Saat Stress?

Sistem Saraf

Respon “lawan atau kabur” dimulai di sini. Saat Anda stress, sistem saraf simpatis di dalam otak akan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan sekumpulan zat kimia. Termasuk epinefrin (adrenalin) dan kortisol. Peningkatan kadar kedua zat kimia tersebut dalam waktu lama dapat mengganggu daya ingat dan kemampuan belajar Anda serta meningkatkan resiko terjadinya depresi.

Endokrin

Hormon stress akan memicu hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah untuk memberikan Anda energi yang cukup untuk melawan “bahaya”. Akan tetapi, bila “bahaya” ini berlangsung dalam waktu lama dan Anda beresiko tinggi untuk menderita diabetes tipe 2, maka peningkatan kadar gula darah yang terjadi dapat meningkatkan resiko terjadinya diabetes tipe 2.

Saluran Pernapasan

Saat merasa sangat stres. Pernapasan Anda pun akan mengalami perubahan yaitu menjadi lebih cepat, merasa sesak napas, atau bahkan bernapas sangat cepat dan pendek (hiperventilasi). Bila terus berlangsung dalam jangka waktu lama. Maka hal ini akan membuat Anda lebih rentan terhadap berbagai infeksi saluran pernapasan atas.

Jantung dan Pembuluh Darah

Stress akut yang berlangsung sementara akan membuat jantung Anda berdenyut lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Saat stress berlangsung dalam waktu yang lama, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah arteri dan peningkatan kadar kolesterol, yang akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Organ Reproduksi

Stress dapat membuat menstruasi datang lebih cepat atau justru lebih lambat, atau membuatnya terhenti, atau membuat Anda mengalami nyeri menstruasi. Kadar stress yang tinggi dapat meningkatkan resiko terjadinya vaginosis bakterial. Stress saat hamil juga dapat meningkatkan resiko bayi Anda untuk mengalami asma atau alergi pada kehidupannya nanti.

Sistem Kekebalan Tubuh

Stress jangka pendek dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang membuat tubuh Anda dapat melawan berbagai infeksi. Akan tetapi, stress yang berlangsung lama dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh; yang membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat, lebih rentan terhadap infeksi, dan memperburuk berbagai gangguan kulit seperti eksim dan jerawat.

Sistem Pencernaan

Stress berat dapat menyebabkan mulut menjadi kering, gangguan pencernaan, mual, perut kembung, diare, atau sembelit. Bila Anda terus mengalami berbagai gejala ini dalam waktu lama, maka Anda pun akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami irritable bowel syndrome, nyeri ulu hati berat, dan ulkus lambung.

Otot dan Tulang

Otot akan menegang saat tubuh Anda menghadapi sesuatu hal yang dianggap berbahaya. Otot yang terus tegang dapat menyebabkan terjadinya nyeri kepala, nyeri leher, nyeri bahu, dan nyeri pinggang. Selain itu, stress kronik juga dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *