5 deretan transfer terbaik pada musim dingin di serie A sepanjang masa
Uncategorized

5 deretan transfer terbaik pada musim dingin di serie A sepanjang masa

PINOQQ LOUNGE5 deretan transfer terbaik pada musim dingin di serie A sepanjang masa

Saga transfer yang melibatkan Dusan Vlahovic dan Robin Gosens seolah menegaskan, transfer musim dingin Serie A acap penuh kejutan. Selalu saja, tiba-tiba ada transfer mencengangkan yang terjadi di periode Januari.

Kadang, transfer-transfer ini ternyata memberikan dampak signifikan bagi klub, laiknya yang terjadi dan saat Manchester United mendatangkan Bruno Fernandes pada Januari 2020 lalu. 5 deretan transfer ini membuat klub yang di datangi ketiban berkah.

Edgar Davids (1997/98, AC Milan ke Juventus)

Pada musim 1997/98, transfer ciamik di lakukan oleh Juventus. Mereka mendaratkan gelandang bertenaga kuda asal Belanda, Edgar Davids, dari AC Milan dengan mahar delapan juta euro (kini setara Rp129,5 miliar). Kedatangan Davids melengkapi kepingan di lini tengah Juventus.

Davids membantu kinerja Zinedine Zidane yang menjadi motor serangan Juventus. Berposisi sebagai gelandang tengah, Davids menjadi mesin permainan Juventus. Kemampuannya bahkan di akui oleh Marcelo Lippi, yang menyebutkan sebagai “mesin lini tengah Juventus”.

Adriano (2004, Parma ke Inter Milan)

Pada Januari 2004, Inter Milan memulangkan salah satu penyerang mereka, Adriano Leite. Dengan kondisi Adriano yang lebih matang di bandingkan pada 2001, Inter kebagian periode manisnya sebagai penyerang. Adriano kembali untuk membawa Inter jadi lebih baik.

Di sisa musim 2003/04, Adriano mencetak 12 gol untuk Inter di semua ajang. Sepanjang Juli 2004 sampai Juni 2005, Adriano benar-benar menjadi monster di lini depan. Dia mencetak 42 gol di semua kompetisi buat Inter. Sejak 2004 itu juga, dia membawa Inter melaju jauh.

Mario Balotelli (2013, Manchester City ke AC Milan)

Pada Januari 2013, AC Milan mengambil langkah berani. Mereka merekrut striker bengal, Mario Balotelli, dari Manchester City, dengan mahar 20 juta euro (kini setara Rp323,6 miliar), plus kondisinya yang di rundung banyak masalah. Bersama Milan, Balotelli menemukan ketajamannya lagi.

Di sisa musim 2012/13, Balotelli sukses mencetak 12 gol dari 13 laga bersama Milan di semua kompetisi. Dia membantu Milan menembus zona Liga Champions dengan finis di peringkat ketiga. Berlanjut di musim 2013/14, ketajaman Balotelli masih bertahan.

Mohamed Salah (2015, Chelsea ke Fiorentina)

Ketika jam terbang tak kunjung datang di Chelsea, Mohamed Salah akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan dari Fiorentina pada Januari 2015. Dia datang ke Artemio Franchi dengan status pinjaman. Tak di duga, kehadiran Salah bikin Fiorentina bertaji.

Salah selalu mencetak gol-gol penting bagi Fiorentina, entah itu di ajang Liga Europa, Coppa Italia, maupun Serie A. Lewat sembilan golnya, Salah membawa Fiorentina ke semifinal Liga Europa, semifinal Coppa Italia, dan finis di posisi keempat klasemen akhir Serie A 2014/15.

Zlatan Ibrahimovic (2020, LA Galaxy ke AC Milan)

AC Milan lagi-lagi menghadirkan kejutan dan mengambil langkah cerdas pada musim dingin. Mereka merekrut Zlatan Ibrahimovic secara gratis dari Los Angeles Galaxy di Januari 2020 lalu. Kehadiran Ibrahimovic pun menghadirkan dorongan konstan bagi Milan yang tengah berjuang di Serie A saat itu.

Tidak tanggung-tanggung, Ibrahimovic melesakkan 11 gol dari 20 penampilannya bersama Milan di sisa musim 2019/20. Dia sukses mengantarkan Milan ke semifinal Coppa Italia dan peringkat enam Serie A 2019/20. Namun, efek Ibrahimovic tidak cuma sampai di situ.

baca juga : Kamu Harus Memwaspadai 5 Penyebab Nyeri Punggung Ini Pada Diri Mu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *