6 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia vs Timnas Irak
BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ DOMINOQQ POKER SAKONG

6 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia vs Timnas Irak

PINOQQ LOUNGE – Timnas Indonesia harus mengawali perjalanan mereka di Piala Asia 2023 dengan hasil minor. Skuat Garuda harus tumbang dari lawan pertama mereka, Irak. 6 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia vs Timnas Irak.

Pertandingan pertama di grup D ini memang krusial bagi kedua tim. Tiga poin yang di perebutkan di laga ini akan berpengaruh besar dengan peluang mereka lolos ke babak 16 besar.

Menghadapi Irak yang berada di peringkat 63, Timnas Indonesia harus bertekuk lutut. Anak asuh Shin Tae-yong itu tumbang dengan skor 1-3 di laga ini.

Dari kekalahan ini, ada beberapa pelajaran yang bisa di petik oleh para penggawa skuat Garuda. Apa saja itu?

6 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia vs Timnas Irak

  1. Peningkatan Performa

Satu hal yang perlu kita apresiasi dari Timnas Indonesia di laga ini adalah sudah ada peningkatan dalam segi performa, jika di bandingkan dengan uji coba pra Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia kalah dua kali melawan Libya sebelum di hajar Iran di uji coba terakhir. Laga melawan Iran memang digelar tertutup, namun kita bisa melihat bahwa penampilan Rizky Ridho dkk saat melawan Libya jauh dari kata memuaskan.

Jika di bandingkan dengan pertandingan melawan Irak ini, permainan Timnas sedikit lebih tertata. Ada fighting spirit yang terlihat dari penggawa Indonesia, meski memang itu saja tidak cukup untuk memenangkan pertandingan.

Masih segar di ingatan kita bagaiman Indonesia di hajar Irak di bulan November kemarin dengan skor 5-1 di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kali ini Indonesia kalah dengan skor yang lebih kecil, dan kita harus mengapresiasi perkembangan ini.

  1. Gampang Hilang Bola

Evaluasi pertama dari permainan Timnas Indonesia saat kalah dari Irak ini karena Timnas Indonesia kerap kehilangan bola.

Ini tidak terlepas dari pressing ketat yang di terapkan pemain Irak. Timnas Indonesia nampaknya masih kesulitan menghadapi tim-tim yang melakukan pressing ketat seperti itu.

Mengingat Vietnam dan Jepang juga tim yang gemar melakukan pressing, Shin Tae-yong dan staff pelatih Timnas Indonesia perlu mengasah cara keluar dari pressing lawan.

6 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia vs Timnas Irak

  1. Kesalahan Individu Perlu Diminimalisir

Evaluasi berikutnya dari kekalahan Timnas Indonesia adalah harus mulai mengurangi kesalahan individu. Karean kesalahan individu Skuat Garuda di laga ini cukup banyak dan berakibat fatal.

Contohnya, dalam proses terjadinya gol pertama Timnas Irak di sebabkan Marselino yang terlalu lama membawa bola. Lalu ada juga Jordi Amat yang beberapa kali kehilangan bola yang membuat Irak bisa melakukan serangan balik berbahaya.

Kesalahan-kesalahan individu seperti ini perlu di kurangi, karena lawan-lawan di Piala Asia ini adalah tim-tim yang mampu memanfaatkan kesalahan sekecil apapun menjadi gol. Jadi kedisiplinan perlu di tingkatkan lagi oleh para skuat Garuda.

  1. Kurang Sabar dan Grusa-grusu

Dari laga ini, satu kekurangan Timnas Indonesia yang terlihat jelas adalah mereka kurang sabar dan terlalu tergesa-gesa.

Di laga ini, Timnas Indonesia mengandalkan serangan balik. Namun dalam prosesnya, Skuat Garuda kerap tergesa-gesa dalam mengalirkan bola.

Akhirnya momentum bagus dalam melakukan serangan balik harus terhenti karena salah umpan atau bola di rebut lawan. Jika aspek ini di perbaiki, serangan-serangan balik Indonesia bakal jauh lebih mengerikan dan juga lebih mengancam.

6 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia vs Timnas Irak

  1. Kontroversi VAR

Di laga ini, tidak afdol rasanya untuk tidak membahas kontroversi gol kedua Irak di akhir babak pertama.

Gol itu tercipta setelah Ernando menepis bola tembakan dari sisi kiri. Namun sayang bola muntah itu berhasil di sambar Osama Rashid menjadi gol.

Namun sebelum gol itu tercipta, Ernando sempat menghentikan sundulan Mohanad Ali. Dalam tayangan ulang, Ali sudah berada dalam posisi offside sehingga gol itu seharusnya di anulir.

VAR sudah memeriksa insiden itu dan mereka memutuskan untuk mengesahkan gol tersebut. AFC perlu memberikan penjelasan resmi mengapa gol itu bisa di sahkan padahal dalam prosesnya sudah berada dalam posisi offside.

  1. Wajib Menang Lawan Vietnam

Kekalahan melawan Irak ini membuat Timnas Indonesia mau tidak mau harus menang melawan Vietnam di pertandingan berikutnya.

Secara matematis, Jepang dan Irak memang yang akan di jagokan untuk mengamankan posisi juara dan runner up grup D. Jadi satu-satunya opsi paling realistis bagi Indonesia untuk lolos ke babak 16 besar melalui peringkat ketiga terbaik.

Mengingat Indonesia akan berhadapan dengan Jepang di laga terakhir grup D, dan bukannya mengecilkan, namun kans Indonesia mencuri poin dari Jepang cukup kecil. Sama halnya dengan Vietnam yang bakal kesulitan juga mencuri poin melawan Irak di laga terakhir nanti.

Alhasil pertandingan kedua nanti akan jadi laga hidup dan mati bagi kedua tim. Shin Tae-yong benar-benar harus mempersiapkan timnya sebaik mungkin agar tiga poin bisa di raih di laga ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *