ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK

Air Hujan Bisa Menyebabkan Sakit Kepala

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah pexels-vlad-chetan-1529360-14ed8d4b1242b4be186fcf6f2977b211-88019844bb903c3a64a5bad05945db5c_600x400.jpg
Air Hujan Bisa Menyebabkan Sakit Kepala

Pino QQ Lounge Air Hujan Bisa Menyebabkan Sakit Kepala. Pernahkah kamu sehabis kehujanan mengalami sakit kepala? Jika pernah, kamu tentu bertanya-tanya apa penyebabnya.

Sakit kepala merupakan suatu kondisi umum dan biasanya terasa seperti sensasi nyeri atau tidak nyaman di sekitar kepala. Sakit kepala dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat bersifat kronis atau episodik. Jenisnya ada dua, yaitu sakit kepala primer (subtipenya adalah migrain, sakit kepala tipe tegang, sakit kepala hipnik, dan sakit kepala cluster) dan sakit kepala sekunder (disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti tumor otak).

Lantas, apa hubungan antara air hujan dan sakit kepala? Yuk, baca terus artikel ini sampai habis!

Bagaimana perubahan cuaca memengaruhi sakit kepala

Pemicu terkait cuaca yang paling umum adalah perubahan tekanan barometrik yang cepat akibat badai. Tekanan barometrik, atau berat udara, turun saat cuaca lembap dan meningkat saat cuaca kering. Ketika tekanan barometrik berubah, ini dapat menciptakan tekanan di antara sinus yang mengakibatkan ketidakseimbangan kimiawi dan sakit kepala. Perubahan cuaca dapat memperburuk sakit kepala atau migrain yang sudah ada, mengutip laman Nebraska Medicine.

Dilansir National Health Service, kalau kamu rentan mengalami sakit kepala, kamu mungkin memperhatikan bahwa cuaca mendung, kelembapan tinggi, kenaikan suhu, dan badai bisa menyebabkan sakit kepala. Perubahan tekanan yang menyebabkan perubahan cuaca diduga memicu perubahan kimia dan listrik di otak. Ini mengiritasi saraf, memicu sakit kepala.

Baca Juga: 8 Penyebab Sakit Kepala Terus-menerus yang Perlu Diwaspadai

Mengenal sakit kepala tekanan barometrik

Tekanan barometrik mengacu pada tekanan di udara atau jumlah gaya yang diterapkan ke tubuh dari udara. Karena sinus kita dipenuhi udara, perubahan tekanan apa pun dapat menyebabkan sakit kepala, dilansir Healthline.

Ketika tekanan barometrik luar turun, hal ini menciptakan perbedaan antara tekanan di udara luar dan udara di dalam sinus. Ini bisa menimbulkan rasa sakit. Hal yang sama juga terjadi saat kamu berada dalam pesawat. Saat tekanan berubah seiring ketinggian saat lepas landas, kamu bisa mengalami sensasi telinga meletup (ear popping) atau nyeri akibat perubahan tersebut.

Studi di Jepang mengamati penjualan loxoprofen, obat sakit kepala. Para peneliti melihat hubungan antara peningkatan penjualan obat-obatan dan perubahan tekanan barometrik. Para peneliti menyimpulkan bahwa penurunan tekanan barometrik menyebabkan peningkatan kejadian sakit kepala (International Journal of Biometeorology, 2014).
Tekanan barometrik juga tidak harus berubah drastis untuk bisa menyebabkan sakit kepala. Dalam sebuah studi, para peneliti mengamati efek tekanan barometrik pada penderita migrain kronis. Ditemukan bahwa penurunan kecil tekanan barometrik pun dapat memicu migrain (SpringerPlus, 2015).

Penelitian lain di Jepang menunjukkan hasil serupa. Sebanyak 28 orang dengan riwayat migrain membuat jurnal sakit kepala selama satu tahun. Frekuensi migrain meningkat pada hari-hari ketika tekanan barometrik lebih rendah 5 hektopascal (hPa) dibandingkan hari sebelumnya. Frekuensi migrain juga menurun pada hari-hari ketika tekanan barometrik 5 hPa atau lebih tinggi dari hari sebelumnya (Internal Medicine, 2011).

Gejala

Gejala sakit kepala tekanan barometrik sama dengan sakit kepala pada umumnya, dengan kemungkinan tambahan mati rasa pada wajah dan leher, peningkatan kepekaan terhadap cahaya, mual, dan muntah. Kamu mungkin mengalami nyeri pada satu sisi atau kedua sisi kepala, mengutip dari Kaplan Sinus Relief.

Kamu mungkin mengalami sakit kepala barometrik jika kamua sering mengalami gejala sakit kepala ini saat hujan atau lembap.

Tips mencegah sakit kepala karena hujan

Walaupun hujan bisa menyebabkan sakit kepala, tetapi pada dasarnya sakit kepala jarang terjadi karena pemicu tunggal, dan perubahan cuaca atau tekanan atmosfer tidak selalu menyebabkan sakit kepala, menurut tulisan Amanda Ellison, profesor ilmu saraf dari Durham University, Inggris, dalam The Conversation.

Kamu tentu tidak dapat mengontrol cuaca. Namun, dilansir Cleveland Clinic, kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko, keparahan, dan pengobatan sakit kepala atau migrain dengan cara-cara ini.

Hindari pemicu lain saat cuaca buruk. Jauhi makanan yang menyebabkan migrain (kalau kamu mengetahuinya), misalnya makanan yang mengandung kafein, monosodium glutamat (MSG), dan nitrat.
Siapkan obat penyelamat. Diskusikan obat-obatan ini dengan dokter. Apabila kamu belum pernah mencoba obat penyelamat sebelumnya, tanyakan kepada dokter obat apa yang tersedia. Bawa selalu obat tersebut ke mana pun kamu pergi.
Tanyakan tentang pilihan pencegahan. Kalau kamu mengalami masa migrain yang sangat buruk, dokter mungkin ingin mencoba pengobatan atau perawatan lain yang dirancang untuk mencegah migrain terjadi. Kurang tidur atau masalah tidur lainnya, sebagai contoh, dapat menyebabkan frekuensi sakit kepala yang lebih tinggi. Jadi, pastikan tidur kamu cukup setiap malamnya. Terlalu banyak tidur juga bisa memicu migrain.
Kelola stres dengan baik. Saat tekanan barometrik turun, orang yang menderita sakit kepala migrain sering kali merasakannya dan menjadi stres. Hormon stres juga bisa memicu sakit kepala. Mengelola stres melalui olahraga, perubahan gaya hidup, pernapasan dalam, atau teknik relaksasi akan membantu mencegahnya.
Minum lebih banyak air. Perubahan cairan di pembuluh darah di sekitar otak dapat menyebabkan sakit kepala, jadi penting untuk tetap terhidrasi, terutama sebelum keluar rumah dan saat cuaca hangat. Pada hari yang panas dan lembab 32 derajat Celcius, kamu bisa kehilangan hingga satu liter cairan dalam satu jam. Jadi, penting untuk menjaga keseimbangan cairan.
Pakai kaca mata hitam. Selain badai, cahaya terang dan silau dari hari yang cerah atau cahaya yang berkedip-kedip di antara pepohonan saat sedang mengemudi juga dapat memicu migrain.
Walaupun hujan bisa menyebabkan sakit kepala, tetapi pada dasarnya sakit kepala jarang terjadi karena pemicu tunggal, dan perubahan cuaca atau tekanan atmosfer tidak selalu menyebabkan sakit kepala.

Kalau tips pencegahan di atas tidak bekerja berhasil dan sakit kepala yang kamu alami mengganggu, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Sakit Kepala Thunderclap: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Sumber : jandahebat.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *