Makanan Khas Nusa Tenggara Timur
ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ

Makanan Khas Nusa Tenggara Timur

Kolo

Makanan Khas Nusa Tenggara Timur Makanan khas NTT yang pertama wajib Anda coba adalah Kolo. Kolo adalah sebutan untuk hidangan nasi bakar di NTT. Kolo biasanya di masak di dalam bambu yang nantinya di taruh di atas bara api untuk dibakar.

Untuk proses pembuatanya, beras di masukan kedalam bambu muda dengan panjang kira – kira 30 cm. Di dalam bambu, beras di campur dengan air dan bumbu – bumbu. Kemudian bambu yang berisi beras, air dan bumbu ini di taruh berdiri di bara api untuk di bakar. Jangan lupa tutup lubang termpat memasukan beras pada bambu dengan daun pisang.

Proses membakar bambu di atas bara api ini memakan kira – kira setengah jam. Setelah matang, kolo di keluarkan dari bambu dan di gulung dengan daun sebagai bungkus.

Kolo biasanya di konsumsi pada acara – acara adat. Kolo merupakan menu utama cocok untuk disantap bersama dengan sayur dan lauk apa saja.

Catemak Jagung

Makanan Khas Nusa Tenggara Timur Untuk makanan khas NTT berikutnya adalah Catemak Jagung. Catemak jagung di nilai sehat karena bahan – bahannya yang natural dan biasanya di hidangkan sebagai makanan penutup. Walaupun sebagai makanan penutup, Catemak jagung memiliki rasa asin dan gurih.

Catemak jagung di buat dari bahan jagung, kacang tanah, kacang hijau dan kadang juga di tambah dengan labu ataupun sayur – sayuran. Bahan – bahan tadi di rebus dengan air yang telah di bumbui dengan gram dan bumbu penyedap.

Jika di cari komparasinya catemak jagung itu mirip dengan kolak cara masak dan penampilannya, karena setelah matang catemak jagung akan memiliki kuah coklat.

Catemak jagung ini biasanya di makan sebagai hidangan penutup pada saat sarapan dan makan siang.

Jagung Bose

Wah ternyata makanan khas NTT ada satu lagi yang berbahan dasar jagung, yaitu jagung bose. Bagi Anda yang tidak tau, NTT adalah salah satu tempat di Indonesia sebagai daerah jagung. Jadi jangan heran jika banyak makan dari NTT yang berbahan jagung.

Jagung Bose ini adalah makan yang bisa di gunakan sebagai pengganti nasi. Jagung bose umumnya terdiri dari jagung dan kacang – kacangan yang di masak dengan santan. Walaupun begitu banyak variasi dari masakan ini, biasanya di sesuaikan dengan selera masing – masing.

Cara memasak jagung bose adalah dengan memasak air pada panci hingga mendidih, masukan kacang – kacangan (biasanya kacang merah dan kacang tanah). Setelah kacang empuk masukan jagung kedalam panci, Anda juga bisa menambahkan bahan lain seperti labu dan sayur – sayuran.

Apa bila bahan – bahan tadi sudah matang, campurkan santan lalu berilah garam dan bumbu penyedap kedalamnya. Biarkan sampai kuah agak menyusut dan terserap oleh bahan – bahan, setelah itu angkat dan jagung bose siap di sajikan.

Biasanya jagung bose di sajikan dengan lauk daging (ayam atau sapi). Daging ini bisa di campurkan pada saat memasak ataupun di pisah sebagai toping.

Se’i Daging Sapi Asap

Pada dasarnya makanan khas NTT ini mirp dengan daging asap (smoked beef) pada kuliner barat. Perbedaanya adalah pada proses pembakarannya.

Jika Anda tidak tau, pengasapan daging biasanya di lakukan untuk membuat daging menjadi tahan lama saat di simpan. Proses pengasapan ini biasanya di tujukan untuk menghilangkan kelembaban pada daging dan menghalangi bakteri pembusuk makanan untuk berkembang.

Se’i berarti daging tipis yang memanjang dalam bahasa Pulau Rote. Dari nama ini bentuk se’i memang daging yang di potong memanjang sebelum di lakukan proses pengasapan. Pada awalnya di Pulau Rote, se’i menggunakan bahan daging buruan seperti rusa dan babi hutan. Namun pada masa kini, se’i dapat di sesuaikan dengan daging sapi.

Hal yang membedakan se’i daging sapi ini dengan daging sapi asap biasa adalah penggunaan arang dan kayu tanaman kosambi. Pengasapan menggunakan kosambi akan memberikan aroma dan sensasi berbeda jika di bandingkan daging sapi asap biasa.

Proses pembutannya di mulai dengan melumuri daging sapi dengan garam, bumbu seperit lada dan penyedap rasa, serta madu timor yang bisa di jumpai di NTT. Sisihkan daging untuk menyerap bumbu dan biarkan selama beberapa jam.

Sebelum memulai pembakaran iris daging mejadi panjang – panjang dengan ketebalan sekitar 2- 3 cm. Setelah siap dengan bara dari kayu kosambi, tutupi bara dengan daun tanaman kosambi atau daun kosambi di tempelakan ke daging sapi agar yang menyentuh daging hanya hawa panas dan asap dari asal pembakaran.

Biasanya posisi daging sapi ini di gantung di atas bara agak tinggi supaya tidak terkena apinya. Setelah berjam – jam proses pengasapan, se’i daging sapi asap siap di konsumsi.

Ikan Kuah Belimbing

Jika Anda mencari makanan khas NTT yang segar, gurih dan berkuah, Anda bisa mencoba sajian ikan kuah belimbing.

Ikan kuah belimbing biasanya terbuat dari ikan tongkol yang di masak seperti sop namun dengan tambahan bumbu – bumbu halus spesial dan juga buah belimbing yang di iris tipis.

Bumbu – bumbu yang biasa di gunakan untuk masakan ini adalah bumbu halus yang terdiri dari kunyit, merica, garam, gula pasir, jahe, bawang merah, bawang putih, cabe keriting, belimbing wuluh, daun bawang, daun jeruk purut dan juga serai, jika masih kurang nendang Anda boleh menambahkan bumbu penyedap secukupnya.

Ikan kuah belimbing memilki profil rasa asam segar namun tetap gurih dan menggigit. Terkadang selain ada irisan belimbing, ada juga sayuran – sayuran lain yang di tambahkan. Resep biasanya bisa di sesuaikan sesuai selera.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe adalah makanan khas NTT yang berupa tumisan campur antara daun pepaya dan bunga pepaya. Tumisan ini biasanya di sajikan di rumah – rumah sebagai hidangan sayur favorit.
Massakan ini biasanya terdiri dari daun dan bunga papaya yang di tumis dengan tambahan bawang merah, bawang putih, cabe merah dan bahkan cabe rawit jika Anda menyukai rasa pedas. Semua bahan tadi di tumis dengan bumbu seperti garam dan gula serta rempah – rempah lain.

SITUS KERTU ONLINE TERPERCAYA SE-ASIA

Baca Juga: Kenapa Ada Orang Tidak Pernah Kena COVID-19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *