BERITA VIRAL

Payah Konsisten Dengan Peraturan Sendiri? Mungkin Ini sebabnya!

Pinoqq Lounge – Jika kamu dipercaya menjadi seorang pemimpin, kamu pasti harus kerap membuat peraturan untuk menertibkan anggotamu. Bahkan kamu perlu memimpin diri sendiri dan mengatur hidupmu agar tetap terarah. Namun, pernahkah kamu merasa cukup payah dalam menerapkan peraturan yang kamu buat sendiri?. Padahal, sikapmu yang tidak konsisten dalam menerapkan peraturan berujung pada payah nya kamu mencapai tujuan yang diharapkan. Nah, agar kejadian seperti ini tak terulang lagi, ayo simak berbagai kemungkinan penyebabnya.

Tergesa – gesa dalam merumuskan peraturan

Payah

Dalam ketergesa-gesaan, kamu kehilangan kehati-hatian. Kamu jadi kurang cermat dalam situasi apa yang perlu diatur dan tidak sempat membayangkan akan seperti apa jadinya kalau peraturan yang sedang kamu susun itu diberlakukan. Pokoknya, kamu hanya harus sesegera mungkin membuatnya. Soal penerapannya, lihat saja nanti. Inilah yang membuatmu menemukan banyak kekurangan dari peraturanmu sendiri begitu diuji coba. Sekalipun kamu masih memiliki kesempatan untuk mengubahnya, ada baiknya lain kali kamu memikirkan rencana peraturanmu dengan sematang mungkin. Barulah peraturan itu diterapkan agar lebih mudah dipatuhi siapa pun.

Belum bisa tegas pada diri sendiri

Setiap peraturan biasanya meminta ‘pengorbanan’. Maksudnya, demi tercapainya sebuah tujuan, orang-orang akan merasakan sisi tidak enak dari peraturan yang diterapkan. Misalnya, mereka semua harus bisa berdisiplin, bersikap transparan, mematuhi deadline pekerjaan, dan sebagainya. Dalam praktiknya, tentu ini gak selalu mudah. Teman dekatmu barangkali meminta toleransi lebih atas pelanggaran yang dilakukannya. Kamu menjadi gak tega lalu bersikap lebih lunak padanya. Hati-hati, sikap payah mu ini dapat menuai protes dari yang lain, lho!.PINOQQ

Kamu gak terlalu paham tentang alasan dan tujuan dibuatnya peraturan itu

Payah

Kamu hanya ditugaskan untuk menyusun peraturan. Tentu saja, orang yang menyuruhmu sudah memberitahumu tentang alasan dan tujuan diperlukannya peraturan itu. Akan tetapi, apakah ini berarti kamu otomatis akan memahami dan sependapat dengannya? Belum tentu. Misalnya, saat tugasmu banyak sekali sehingga kamu kurang fokus. Atau, kamu memiliki pendapat lain yang bertentangan dengan pendapat orang yang menyuruhmu membuat peraturan. Namun kamu tidak mampu mengelak dari perintah itu karena kalah posisi. Akhirnya, kamu membuat peraturan sebatas untuk menunaikan tugas dan peraturan itu menjadi tak ubahnya hiasan belaka. Ada, tetapi kamu sendiri enggan mematuhinya.

Terlalu Banyak Mendapatkan Tekanan dari orang-orang di sekitarmu

Ini menandakan peraturanmu gak didukung orang-orang di sekitarmu. Barangkali, kamu kurang dalam berkoordinasi dengan mereka sebelum membuat peraturan. Dampak buruknya, bukannya mendapatkan dukungan, kamu justru mendapatkan tekanan dari sana sini untuk mengabaikan bahkan mencabut peraturan tersebut. Duh, ini membuatmu terlihat gak memiliki kewibawaan, lho. Memang sih, kamu kalah jumlah dengan mereka. Namun seharusnya ini tidak terjadi jika kamu mampu membuat peraturan yang matang dan sanggup bersikap tegas. Mematuhi peraturan bikinan sendiri memang gak kalah menantang dari mematuhi peraturan yang dibuat orang lain. Sayangnya, kegagalanmu bersikap konsisten atas peraturan buatan sendiri akan mengundang cibiran orang-orang di sekitarmu.

Oleh karena itu, pastikan kamu gak sembarangan dalam merumuskan peraturan, ya!. Kalau kamu sendiri gak mematuhinya, apalagi orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *