ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ

Pelatih Dipecat setelah Fase Grup Piala Afrika

Pelatih Dipecat setelah Fase Grup Piala Afrika

Pelatih Dipecat setelah Fase Grup Piala Afrika. Piala Afrika 2023 memunculkan banyak kejutan pada fase grup. Ada beberapa tim kejutan yang mampu lolos ke fase gugur bahkan sebagai juara grup, seperti Guinea Khatulistiwa, Tanjung Verde, dan Angola. Namun, ada pula tim besar yang tampil buruk sehingga harus terjungkal di fase grup.

Pelatih Dipecat setelah Fase Grup Piala Afrika. Penampilan buruk beberapa tim tersebut membuat pelatih mereka di pecat. Mereka di anggap tak sanggup membawa tim yang di asuhnya memberikan penampilan terbaik di Piala Afrika 2023. Berikut enam pelatih yang di pecat setelah fase grup Piala Afrika 2023.

Adel Amrouche menjadi pelatih pertama yang di pecat

Drama sudah terjadi bagi Tanzania ketika mereka bertemu Maroko pada laga pertama fase grup. Dalam pertandingan itu, Tanzania di paksa bertekuk lutut dengan skor telak 0-3. Namun, tensi tinggi antara kedua pelatih, Ade Amrouche dan Walid Regragui, membuat keduanya di sanksi oleh Confederation of African Football (CAF).

Selepas pertandingan tersebut, Amrouche di pecat dari kursi kepelatihan Tanzania. Mereka kemudian finis sebagai juru kunci Grup F setelah dalam dua laga berikutnya hanya mampu bermain imbang kontra Republik Demokratik Kongo dan Zambia. Sementara itu, Regragui tak akan bisa mendampingi Maroko pada babak 16 besar.

Jean-Louis Gasset di pecat meski Pantai Gading lolos ke babak 16 besar

Jean-Louis Gasset tak mampu membawa Pantai Gading menampilkan permainan terbaik mereka pada fase grup. Tim berjuluk The Elephants tersebut mengalami kekalahan 0-1 dari Nigeria dan 0-4 dari Guinea Khatulistiwa. Kekalahan melawan Guinea Khatulistiwa bahkan menjadi kekalahan terburuk bagi Pantai Gading di kandang sendiri.

Melihat hasil buruk tersebut, Pantai Gading tak perlu waktu lama untuk memecat Gasset. Menariknya, setelah pemecatan Gasset, Pantai Gading justru lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik. Kemenangan Maroko atas Zambia membuat mereka lolos dari lubang jarum. Namun, Gasset tak akan lagi berada di samping lapangan.

Hasil buruk membuat Aljazair memutus kerja sama dengan Djamel Belmadi

Aljazair yang merupakan juara Piala Afrika 2019 harus pulang lebih cepat pada 2023. Berada satu grup bersama Angola, Burkina Faso, dan Mauritania, Aljazair justru menjadi juru kunci. Mereka hanya mampu bermain imbang kontra Angola dan Burkina Faso serta menelan kekalahan ketika bertemu Mauritania.

Kegagalan ini membuat sang pelatih, Djamel Belmadi, di pecat dari kursi kepelatihan Aljazair. Hasil ini bahkan merupakan kali kedua terjadi bagi Aljazair di bawah arahan Belmadi. Sebelumnya, mereka juga menjadi juru kunci Grup E pada 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *