BERITA UNIK

Penjual Pesugihan Ungkap Ciri Pemilik Tuyul

PINOQQ– Gus Idris Al Marbawi menggerebek seorang dukun yang membuka praktik penjualan tuyul di daerah Malang, Jawa Timur. Dalam penggerebekan malam Jumat itu, Gus Idris mengorek sejumlah keterangan dari dukun bernama Mbah Joyo tersebut. Penjual Pesugihan Ungkap Ciri Pemilik Tuyul

Dalam penggerebekan yang disiarkan langsung dalam kanal WWW.PINOQQVIP.COM itu, sang dukun baru saja melakukan transaksi dengan pelanggannya.

Sang dukun membuka praktik dalam sebuah ruangan. Pada sudut kamar terlihat meja yang penuh dengan sesajen dan peralatan ritual. Meja itu berlapir kain putih.

Di atasnya terlihat taburan bunga. Ada kendi, keris, dan sebotol kecil minyak wangi. Terlihat pula dua patung anak-anak dalam posisi merangkak. Selain itu, terlihat pula piring berisi darah.

” Ini untuk mengasih makan,” kata Mbah Joyo. Darah itu diambil dari keluarga pemilik tuyul yang dikorbankan. Sebagai tumbal.

Mbah Joyo mengaku menjual tuyul dengan beragam harga, tergantung kemampuan. Tapi rata-rata dia membanderol satu tuyul dengan harga Rp10 juta.

” Sepuluh juta saja,” kata Mbah Joyo.

Penjual Pesugihan Ungkap Ciri Pemilik Tuyul

Menurut dukun berusia 60 tahun itu, kliennya datang dari berbagai latar. Orang-orang itu datang dari berbagai agama.

” Semua (agama) ada,” tutur dukun yang mengenakan kain lurik itu.

Dalam kesempatan itu, Mbah Joyo juga menunjukkan ciri-ciri pemilik tuyul. Menurut dia, pemilik tuyul selalu meletakkan tangannya di belakang punggung.

” Gelagatnya gini, tangannya dibondo di belakang, digendong,” kata Mbah Joyo sambil mempraktikkan.

Rumah pemilik tuyul juga bisa diamati. Menurut Mbah Joyo, pintu rumah pemilik tuyul selalu tertutup.

” Rumahnya tertutup, gelap,” kata dia.

Selain itu, pemilik tuyul menyediakan ruangan khusus untuk ritual. ” Tidak boleh dimasuki orang lain.” Penjual Pesugihan

Dukun pemilik sepuluh tuyul itu mengatakan aad cara agar uang kita tidak diambil oleh tuyul. Menurut dia, ada sejumlah benda yang bisa diletakkan di tempat penyimpanan uang agar tak diambil tuyul.

” Dikaih kaca pengilon (cermin) atau yuyu,” kata Mbah Joyo.

Selain itu, tuyul juga tidak akan mengambil uang yang diberi rambut. ” Kasih rambut agar uangnya tidak diambil tuyul.”

Dalam penggerebekan itu, Gus Idris meminta Mbah Joyo bertobat. Sebab, profesi sebagai dukun penjual tuyul merupakan perbuatan syirik. Selain itu juga merugikan orang lain.

Namun, Mbah Joyo menolak untuk bertobat. Sebab, hanya itu pekerjaannya. Dia ingin tetap menjalani profesi itu karena yang menanggung risiko adalah pemilik tuyul. Penjual Pesugihan

Murid Gus Idris pun kemudian berduel melawan sang dukun, tapi kalah. Gus Idris akhirnya membaca sholawat yang membuat Mbah Joyo merasa kepanasan.

” Panas, panas, panas,” kata Mbah Joyo sambil menutup telinganya.

Setelah menjalani ‘adu kesaktian, akhirnya Mbah Joyo bisa dikalahkan. Dia akhirnya bertobat, membaca Syahadat dengan dibimbing Gus Idris.

Mbah Joyo akhirnya berjanji dan bersumpah tidak akan mengulangi praktik menjual tuyul. Sementara, perlengkapan ritualnya diambil oleh Gus Idris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *