ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK

Perbedaan Talasemia Alfa dan Talasemia Beta

5 Perbedaan antara Talasemia Alfa dan Talasemia Beta
Perbedaan Talasemia Alfa dan Talasemia Beta http://pinoqq.org/app/Default0.aspx?lang=id

PinoQQ Lounge Perbedaan Talasemia Alfa dan Talasemia Beta. Talasemia adalah kelainan darah yang di turunkan dari orangtua kepada anaknya melalui gen. Penyakit ini menyebabkan tubuh membuat lebih sedikit sel darah merah yang sehat dan hemoglobin dari normalnya.

Talasemia umumnya di bedakan menjadi dua, yaitu mayor dan minor. Mayor di sebut-sebut memiliki kondisi yang lebih berat di banding minor. Namun, di luar mayor versus minor, sebenarnya talasemia memiliki tipe dan subtipe yang lebih banyak. Untuk mengetahui jenis yang di idap akan membutuhkan tes darah lengkap.

Hemoglobin, yang membawa oksigen ke semua sel dalam tubuh, terbuat dari dua bagian berbeda, yang di sebut alfa dan beta. Saat ini mengacu pada pembagian hemoglobin yang tidak di buat. Bila bagian alfa atau beta tidak di produksi, tidak ada cukup bahan penyusun untuk membuat hemoglobin yang normal. Rendah di sebut sebagai talasemia alfa, sementara beta rendah di sebut talasemia beta.

Apa itu talasemia alfa dan beta?

Menurut laporan berjudul “Thalassemia” yang terbit di publikasi StatPearls tahun 2021, berikut adalah penjelasan singkatnya.
Terjadi bila jumlah alel pada gen globin alfa berkurang. Di tubuh yang normal, gen globin alfa memiliki 4 alel.
Talasemia beta terjadi karena mutasi gen globin beta.

Gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi alfa dan beta berbeda

Gen yang berperan penting dalam pembentukan protein globin alfa adalah HBA1 dan HBA2. Sementara itu, 4 alel yang sebelumnya di sebutkan terdiri dari 2 HBA1 dan 2 HBA2. Untuk globin beta, gen yang bertanggung jawab adalah HBB (hemoglobin subunit beta). PinoQQ Situs Poker Online

Baca Juga: Mengenal Talasemia, Di idap oleh 10.647 Penduduk Indonesia

Beta memiliki variasi lebih sedikit dari alfa, tetapi lebih fatal

Memiliki tiga subtipe, yaitu:

Beta mayor atau tenaga medis sering menyebutnya Cooley’s anemia, beta intermedia: bergejala sedang/ringan, beta minor: tidak bergejala.
Di lansir MedlinePlus, talasemia beta ini adalah salah satu penyakit kelainan darah yang paling sering di diagnosis di seluruh dunia.

Janin yang memiliki talasemia alfa mayor biasanya tidak bisa bertahan

Kedua orangtua yang memiliki baik sebagai carrier atau mungkin memiliki penyakit hemoglobin H, berpeluang tinggi untuk mempunyai anak dengan talasemia alfa mayor.

Mengutip MedicineNet, janin yang memiliki talasemia alfa mayor di mana tidak ada 4 alel atau globin alfa sama sekali berisiko untuk meninggal atau tidak bisa bertahan.

Janin yang memiliki talasemia beta mayor masih bisa hidup, tetapi komplikasi baru terlihat pada 2 tahun pertama

Sedikit berbeda di bandingkan talasemia alfa, janin di dalam kandungan yang memiliki talasemia beta mayor masih dapat bertahan. Akan tetapi, masalah kesehatan mulai muncul sebelum memasuki usia 2 tahun.

Mengutip Cedars Sinai, gejala talasemia beta mulai terlihat di antara usia 6 bulan hingga 2 tahun seperti:

Warna kulit pucat.
Proses tumbuh kembang terhambat.
Kesulitan dalam memberikan asupan makanan.
Perut menggelembung karena limpa yang membengkak.
Diare.
Demam.
Bayi terlihat tidak tenang, mudah menangis.

Mengapa penting untuk mengetahui jenis talasemia?

Seseorang dengan talasemia alfa sedang atau moderat umumnya menderita penyakit hemoglobin H. Gejala umumnya adalah kulit berwarna kuning, kulit di kaki mengalami kerusakan, dan organ hati membengkak.

Sementara itu, pada individu yang mengidap talasemia beta, khususnya talasemia beta mayor atau Cooley’s anemia membutuhkan transfusi darah secara rutin dan perawatan medis karena risiko komplikasi kesehatan yang tinggi.

Dengan mengetahui perbedaan dan ciri-cirinya, calon orangtua atau pasangan muda yang akan menikah dapat meningkatkan kewaspadaan akan kelainan darah yang di turunkan ini.

Melakukan tes kesehatan pranikah menjadi langkah awal untuk mengetahui apakah tiap pasangan memiliki gen talasemia, contohnya carrier atau silent carrier (1 globin yang tidak ada). Kemudian, konseling genetik bisa di lakukan untuk mendiskusikan tahap selanjutnya.

Baca Juga: 5 Tips Merawat Anggota Keluarga yang Mengidap Talasemia

SUMBER : jayapino.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *