PINOQQ– Mereka yang pernah bekerja di garis depan, pasti akan bertemu banyak orang dengan latar belakang yang berbeda. Tim Medis Corona Muslim dan Yahudi Ibadah Bersama
Namun, meski berbeda agama, dua petugas kesehatan di garis depan ini tetap bekerja sama dalam menghadapi wabah virus corona.
Menurut laporan MAINPINOQQ.COM, dua orang petugas kesehatan Muslim dan Yahudi tampak menjalankan ibadah agama mereka masing-masing setelah merawat pasien Covid-19.
Koran Inggris itu menyebut ini adalah penampakan yang sangat jarang terjadi. Namun bisa terwujud di tengah wabah Covid-19 yang menjadi pandemi global hingga sekarang.
Kedua petugas kesehatan itu baru saja selesai menangani pasien Covid-19 yang mengalami masalah pernapasan di kota Be’er Sheva, Israel.
Ibadah Bersama, Beda Arah
Sedangkan rekannya, Zoher Abu Jama yang beragama Islam, sedang duduk di antara dua sujud menghadap Kabah di Mekah.
Foto kedua orang berbeda agama tapi punya tanggung jawab yang sama itu diambil rekan mereka dan menjadi viral setelah dibagikan di media sosial.
Lepas Pekerjaan Demi Jadi Sukarelawan
Mintz adalah ayah dari sembilan anak. Dia seorang petugas kesehatan darurat nasional (MDA) yang melatih para sukarelawan dalam menghadapi Covid-19.
Sementara Abu Jama adalah ayah dari tujuh anak dan merupakan sukarelawan yang dilatih oleh Mintz. Tim Medis
Abu Jama rela melepas pekerjaannya sebagai instruktur mengemudi demi membantu korban Covid-19.
Kedua petugas kesehatan itu beribadah sekitar 15 menit sebelum kembali ke ambulans untuk mulai bekerja lagi menangani pasien Covid-19.
Mendapat Dukungan dan Pujian Netizen
Melihat dua orang dengan latar belakang berbeda itu bertugas membuat netizen terharu.
Mereka mendoakan keduanya tetap sehat agar bisa menjalankan tugas dengan lancar di tengah wabah Covid-19.
” Saya bangga dengan kerja para petugas kesehatan ini, tidak peduli dari komunitas atau agama apa mereka,” kata seorang netizen.
” Berjuang bersama! Raih kemenangan bersama! Marilah kita bersatu,” timpal netizen lainnya. Tim Medis
Sejauh ini, sebanyaki 3.035 orang Israel telah dites positif terkena virus corona, dengan sebagian besar kasus ringan. Sepuluh pasien telah meninggal dan 49 dalam kondisi serius.